Demi Pembinaan Sepak Bola Usia Dini, PSSI Gandeng Kemendes PDTT

- 20 Agustus 2021, 20:23 WIB
Demi Pembinaan Sepak Bola Usia Dini, PSSI Gandeng Kemendes PDTT
Demi Pembinaan Sepak Bola Usia Dini, PSSI Gandeng Kemendes PDTT /PSSI/

MEDIA BLITAR – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengikuti program webinar Bisnis Olahraga BUMDes yang bertajuk Membangun Ekonomi dan Sepak Bola Nasional dari Desa pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Pada acara ini dihadiri oleh Ketua Umum PSSI didampingi oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi dan Direktur Teknik, Indra Sjafri.

Baca Juga: Asprov PSSI Jatim Siap Gulirkan Liga 3 Mulai Oktober

Selain itu, dihadiri juga Wakil Menteri Kementerian Desa PDTT Budi Arie Setiadi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teguh Dartanto, Pusat Kajian Iklim Usaha LPEM UI Muhammad D Revindo, Kepala Desa Batubulan Gianyar Bali Dewa Gede Sumertha, Kepala Desa Cisayong Tasikmalaya Yudi Cahyudin, dan Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali.

"PSSI sangat mendukung dan menyambut gembira program acara ini yang bertujuan untuk pembinaan sepak bola usia dini sebagai bagian dari percepatan pembangunan sepak bola nasional. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendes PDTT yang memiliki gagasan bagus ini," ujar Mochamad Iriawan.

Saat ini sudah dibangun 986 lapangan sepak bola, sedangkan ada lebih dari 80.000 desa di Indonesia (Permenko PMK No. 1 Tahun 2020).

Baca Juga: Kongres Tahunan PSSI Jatim 2021 Digelar Secara Virtual

Seperti yang diketahui, pembinaan sepak bola usia dini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menentukan prestasi di masa mendatang, dimana PSSI akan menfokus terhadap pembinaan sepakbola usia dini.

"PSSI terus berupaya dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk bersama-sama peningkatan sepak bola usia dini. Apalagi sepak bola sebagai bagian dari Sport for Development. Tentu pendekatan olahraga sebagai salah satu metode pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals–SDGs) harus kita tanamkan," imbuh Mochamad Iriawan.

Olahraga tim seperti sepak bola dapat mengajarkan nilai kehidupan, seperti kemampuan untuk bekerjasama, bertanggung jawab, berkomunikasi dengan baik, berlaku adil, dan menyelesaikan konflik secara damai.

Baca Juga: PSSI Pastikan Liga 1 2021-2022 Dapat Izin Keramaian dari Polri

Disisi lain, perkembangan teknologi juga mempengaruhi banyak perubahan kepada anak-anak yang dulu sering melakukan aktifitas.

Oleh sebab itu kita perlu mengantisipasi terlebih dahulu dan yang paling efektif dimulai dari Desa, agar anak-anak sering banyak bergerak.

Dengan tersedianya lapangan di desa diharapkan dapat meningkatkan aktivitas fisik masyarakat desa untuk melaksanakan kegiatan olahraga.

Sementara itu, Wakil Menteri Kementerian Desa PDTT, Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa sarana olahraga di desa sangat penting. Selain menjadi ruang public, juga meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Liga 1 Digelar 20 Agustus 2021, Wawan Hendrawan Sambut Baik Keputusan PSSI

"Dana desa dapat dimanfaatkan untuk membangun sarana olahraga desa. Tiga aspek peluang bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yakni aspek sarana dan prasarana, aspek kelembagaan, serta aspek pembinaan). SSB di Desa nantinya berafiliasi dengan PSSI untuk penyaluran bakat-bakat muda pemain sepak bola nasional, pembinaan pelatih serta perangkat pertandingan," ujar Budi Arie Setiadi.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: PSSI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah