MEDIA BLITAR – Kabar terkini keinginan pelatih Shin Tae-yong untuk mendapatkan amunisi tambahan dari naturalisasi pemain keturunan Indonesia nampaknya akan segera terwujud.
Perkembangan terkini proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia pun sudah menunjukkan proses signifikan karena pemerintah kini ingin mendengarkan masukan dari PSSI terkait siapa pemain yang akan dinaturalisasi untuk berm,ain di timnas Indonesia.
Pihak pemerintah melalui Kemenpora rencananya akan melakukan pembahasan awal tentang proses naturalisasi pemain keturunan dengan PSSI pada besok di kantor Kemenpora.
Baca Juga: Bukannya Kerja, Pembalap MotoGP ini Malah Merasa Sedang Liburan
Nantinya pihak PSSI akan diwakili Ketua Umum Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, Direktur Teknik Indra Sjafri, Exco Hasani Abdulgani, dan pelatih Shin Tae-yong.
“Kami (PSSI) berterima kasih kepada Menpora Bapak Zainudin Amali atas perhatiannya. Dengan adanya pertemuan besok, itu menjadi kesempatan bagi PSSI untuk menjelaskan program naturalisasi yang dimaksud oleh PSSI,” ujar Yunus Nusi seperti dikutip dari PSSI ORG pada 9 Februari 2022.
Seperti diketahui, sebelumnya Shin Tae-yong telah menyodorkan empat nama ke pihak PSSI untuk dinaturalisasi.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Mandalika 2022: Persiapan Pramusim, Para Pembalap Jajal Sirkuit
Keempat nama yang diajukan pelatih asal Korea Selatan tersebut adalah Kevin Diks, Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Mees Hilgers.
“PSSI dan pihak pemerintah dalam hal ini Kemenpora tidak ingin melakukan naturalisasi dengan serampangan. Naturalisasi yang pernah dilakukan dulu menjadi pembelajaran bagi PSSI untuk bertindak hati-hati,” jelas Yunus Nusi.
Selanjutnya Yunus Nusi menyebutkan bahwa pihak PSSI akan melakukan naturalisasi pemain yang masuk dalam skema pelatih.
Yunus menambahkan PSSI hanya akan melakukan naturalisasi pemain yang masuk dalam skema pelatih.
“STY sudah tahu dan melihat siapa-siapa yang harus dinaturalisasi. Calon pemain naturalisasi itu harus bisa menutup kelemahan yang ada di timnas Indonesia,” tambah Yunus Nusi.
Namun Yunus Nusi mengakui bahwa proses naturalisasi pemain membutuhkan waktu yang panjang karena harus melewati proses administrasi dan proses mulai dari Kemenpora, DPR, dan pemerintah untuk legalisasi menjadi WNI lewat Kemenkumham.
Baca Juga: Detik-detik Penusukan Guru di SD Tilil, Pelaku Sengaja Tunggu Korban di Gerbang Sekolah
“Jadi memang prosesnya panjang. Kita tidak bisa menargetkan selesai, misalnya, sampai 5-6 bulan. Yang jelas kita ikuti prosesnya. Kalau bisa cepat tentu kita bersyukur,’’ imbuh Yunus.***