MEDIA BLITAR - Kabar tak sedap datang dari dunia balap MotoGP, dimana pihak penyelenggara MotoGP menolak keras gelar balapan di negara yang menerapkan kebijakan Karantina.
Adanya hal tersebut kemungkinan bisa jadi menyebabkan Indonesia batal menggelar MotoGP di Sirkuit Mandalika Maret mendatang terancam batal.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, Indonesia telah menetapkan kebijakan karantina bagi Warga Negara Asing (WNA) guna menekan penularan virus corona.
Baca Juga: Cocoklogi Misteri Upin Ipin Meninggal, Scene Pilu Episode Hujan Petir Wajah Opah Jadi Sorotan
Lebih lanjut, penolakan karantina tersebut disampaikan langsung oleh CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta.
Melalui pernyataannya Carmelo Ezpeleta menegaskan bahwa Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 hanya akan dilangsungkan di tempat-tempat yang bebas dari aturan karantina.
"Kami harus melakukan karantina selama 14 hari? Maka jawabannya jelas. Tidak, kami tidak akan ke sana! Ini keputusan bulat," kata Ezpeleta seperti dikutip dari EFE, Minggu 16 Januari 2021.
Baca Juga: Terungkap Misteri Kuburan Upin Ipin Meninggal, Pantas Saja Cucu Opah Tak Kunjung Tamat TK
Penolakan tersebut bukan tanpa sebab, Ezpeleta mengungkapkan bahwa pihaknya harus melaksanakan setidaknya 19 Grand Prix musim ini.
"Tujuan kami adalah memiliki 19 Grand Prix tahun ini," katanya.
Saat ini pihaknya tela memiliki 21 seri balapan, hal tersebut tidak dapat menutup kemungkinan jika terjadi pembatalan terkait kondisi yang tidak sesuai yakni soal karantina.
"Kami memiliki 21 balapan karena kami menghargai mereka yang telah terikat kontrak dengan kami," ucapnya.
"Tak menutup kemungkinan beberapa di antaranya bisa dibatalkan," ucap dia.
Saat ini belum ada keputusan apakah Indonesia tetap menjadi tuan rumah MotoGP 2022 terkait dengan kebijakan karantina.***