“Ada perbandingan year on year, tahun 2019 dengan tahun 2020. Per 24 Oktober, kita bisa lihat, dana desa yang cair ke rekening desa itu sudah mencakup 80,87 persen, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya.
Diketahui, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa telah tersalur 100 persen kepada warga desa yang terkena dampak Covid-19.
Baca Juga: Cara Cek Bansos BST Rp500 Ribu per KK Non PKH dari Kemensos? Begini Caranya
Menteri Desa Abdul Halim atau yang akrab disapa Gus Menteri berujar "BLT dana desa itu optimal sekali dan sudah 100 persen (tersalur),"
Gus Menteri tambah, ada selisih 773 desa yang tidak termasuk ke dalam daftar desa yang layak menyalurkan BLT dana desa karena disebabkan oleh beberapa faktor.
Gus Menteri menuturkan bahwa selisih 773 desa lainnya merupakan desa-desa yang memang tidak termasuk ke dalam daftar desa yang layak menyalurkan BLT Dana Desa disebabkan oleh sejumlah faktor, diantaranya desa tertentu mungkin semua warganya mampu, tidak ada warga miskin di dalamnya, sehingga desa tersebut tidak layak mendapatkan BLT Dana Desa.
Baca Juga: Pilpres AS, Cuitan Donald Trump Ditandai Twitter Karena Dianggap Menyesatkan
Misalnya di desa tertentu mungkin semua warganya mampu, tidak ada warga miskinnya, sehingga desa tersebut tidak layak menyalurkan BLT dana desa.
Selain itu, bagi desa yang tidak menyalurkan BLT dana desa karena warga miskin yang ada di desa tersebut telah diberikan bantuan dari program Jaring Pengaman Sosial lain dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Bisa juga dikarenakan karena warga yang mampu di desa tersebut menanggung beba warga lain yang kurang mampu melalui dana yang mereka kumpulkan secara gotong royong.