MEDIA BLITAR -Masyarakat dikejutkan dengan berita mengenai seorang purnawirawan jenderal bintang 4 yang diduga menjadi dalang di balik kasus korupsi timah. Identitas jenderal ini diungkap oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, melalui cuitan di akun media sosialnya. Inisial "B" yang disebutkan Didu telah menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran mengenai sejauh mana pengaruh jenderal ini dalam sektor pertambangan di Indonesia.
Keterlibatan dalam Bisnis Pertambangan
Said Didu mengungkap bahwa jenderal berinisial "B" ini sudah lama mengatur bisnis timah dan nikel. Dalam cuitannya, Didu menyebut bahwa jenderal ini juga terlibat dalam pengaturan tambang nikel di Sulawesi.
Keterlibatan oknum tinggi di sektor pertambangan ini menyoroti betapa korupsi telah merasuk ke dalam berbagai lapisan pemerintahan dan bisnis di Indonesia.
Penguntitan oleh Densus 88
Isu penguntitan terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah oleh anggota Densus 88 menambah dimensi baru dalam kasus ini.
Insiden ini terjadi saat Febrie sedang makan malam di sebuah restoran dan diikuti oleh tiga anggota Densus yang membawa alat perekam.
Polisi Militer yang bertugas berhasil menangkap salah satu anggota tersebut, yaitu Brigadir Polisi Dua (Bripda) Iqbal Mustofa.
Implikasi Terhadap Keamanan dan Hukum
Penguntitan terhadap Jampidsus menunjukkan adanya potensi intimidasi terhadap aparat penegak hukum yang sedang menangani kasus besar.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai sejauh mana integritas sistem hukum dapat dipertahankan ketika ada tekanan dari pihak-pihak berpengaruh. Kejagung berjanji akan menyelidiki lebih lanjut dan memastikan bahwa kasus ini ditangani secara transparan.