Viral di TIkTok, Ternyata ini Jemaah Asli Masjid Aolia di Yogyakarta Pilih Shalat Idul Fitri Lebih Dahulu 

- 21 April 2024, 20:49 WIB
Viral di TIkTok, Ternyata ini Jemaah Asli Masjid Aolia di Yogyakarta Pilih Shalat Idul Fitri Lebih Dahulu 
Viral di TIkTok, Ternyata ini Jemaah Asli Masjid Aolia di Yogyakarta Pilih Shalat Idul Fitri Lebih Dahulu  /Instagram/@merapi_uncover/

MEDIA BLITAR - Sedang ramai dibicarakan di media sosial sebuah video yang menampilkan jamaah Masjid Aolia di Padukuhan Panggang III, Kelurahan Giricahyo, Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta yang melaksanakan Salat Idulfitri pada Jumat (5/4/2024) pagi.

Bahkan beredar video terkait jamaah masjid yang sedang menunaikan ibadah salat Idul Fitri menjadi viral di berbagai media sosial. Namun, di balik fenomena ini, siapakah sebenarnya jamaah Masjid Aolia ini?

Siapakah Jamaah Masjid Aolia?

Masjid Aolia dipimpin oleh seorang tokoh spiritual, Kiai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo, yang akrab dipanggil Mbah Benu.

Beliau adalah sosok Mursyid atau guru spiritual bagi jamaahnya. Kelompok ini menganut aliran Ahlussunah Wal Jamaah, yang menekankan pentingnya pengamalan sunah Nabi dan sunah khulafaurrasyidin. Sejak lama, jamaah Aolia telah tersebar di berbagai daerah terutama Jawa Tengah dan DIY.

Kedalaman Ilmu Spiritual Mbah Benu

Menurut putra ketiga Pengasuh Jemaah Aolia, Musa Asigbillah, ilmu yang dimiliki oleh Mbah Benu bersifat Laduni, yaitu ilmu yang turun langsung dari Allah tanpa melalui proses pembelajaran manusia.

Mbah Benu pernah dibimbing oleh berbagai tokoh spiritual di berbagai tempat, antara lain di Pesantren Mbulus, Maron Purworejo, dan Gunung Turgi.

Konsep ilmu Laduni dalam Islam menegaskan tentang hubungan spiritual yang mendalam antara manusia dengan Sang Pencipta.

Tradisi Salat Idulfitri yang Unik

Salat Idulfitri yang diselenggarakan oleh jamaah Masjid Aolia dilakukan lebih awal dari penetapan pemerintah, sesuai dengan keyakinan mereka bahwa menentukan hari raya adalah hak pribadi yang dapat dilakukan secara bebas di Indonesia.

Tradisi ini menggambarkan keunikan dalam menjalankan ibadah serta memperlihatkan keterbukaan dan toleransi terhadap perbedaan keyakinan.

Halaman:

Editor: Ludvia Tria Fitriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x