Saat ini, Caroline sedang menjalani program coasistensi atau koas, bagian dari program profesi untuk mahasiswa jurusan kedokteran hewan guna memperoleh gelar dokter hewan.
Caroline dikenal memiliki ketertarikan khusus di bidang parasitologi, yang menjadi fokusnya selama menjalani program coasistensi. Sebelum meninggal, Caroline akan memasuki divisi parasitologi.
Reaksi dari Rekan Sejawat dan Dosen
Kiara Thana Kirana, seorang mahasiswi jurusan Kedokteran Hewan Unair, mengungkapkan kekagetannya atas berita kematian Caroline.
Caroline tidak hanya mahasiswa berprestasi, tetapi juga menjadi asisten dosen yang mengajar mata kuliah Patologi.
Prof Dr Murni Lamid drh MP, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair, juga menyatakan kejutannya atas berita duka ini.
Murni menjelaskan bahwa Caroline dikenal memiliki kepribadian yang baik dan banyak teman serta sahabat di lingkungan kampus.
Meskipun hidupnya terbilang singkat, kepergian Caroline Angelica meninggalkan kesan yang mendalam bagi teman-teman, keluarga, dan dosen di Universitas Airlangga.
Berbagai ungkapan duka dan haru mengalir di media sosial, mencerminkan betapa berharganya sosok mahasiswi berprestasi ini di mata orang-orang di sekitarnya.