MEDIA BLITAR – Di bulan Ramadhan, masyarakat dapat menyaksikan langsung gerhana matahari hibrida menggunakan teleskop.
Gerhana matahari hibrida merupakan peristiwa astronomi langka dan dalam satu dekade terjadi sekitar satu gerhana matahari hibrida.
Proses peristiwa astronomi ini, dapat terbentuk apabila jarak bulan dan matahari terhadap bumi sesuai dalam satu waktu.
Jarak matahari dan bulan yang terus berubah, rentang jarak agar terjadi matahari hibrida sangat sempit, dan akan terjadi saat posisi bulan tepat berada diantara bumi dan matahari, bahkan pantulan bayangan bulan jatuh ke sebagian permukaan bumi.
Bayangan yang jatuh itu, terbagi menjadi tiga, yakni umbra merupakan bayangan bagian dalam yang lebih gelap, penumbra adalah bayangan bagian luar yang tidak segelap umbra, dan antumbra adalah terusan dari umbra tetapi lebih terang.
Adapun jarak bumi dan bulan relatif dekat, maka hanya umbra yang jatuh dipermukaan bumi dan tercipta adalah gerhana matahari total.