"Daerah mesti menyiapkan. Kalau belum bisa, maka daerah harus menyiapkan model pembelajaran tatap muka dengan murid terbatas dan harus dengan protokol kesehatan ketat," ucapnya.
Boleh belajar tatap muka
Ganjar meminta agar sekolah sekolah di Jawa Tengah tetap menggelar proses belajar mengajar tatap muka khusus untuk siswa yang tidak memiliki peralatan belajar daring di Jawa Tengah.
"Boleh, ada sekolah tatap muka, syaratnya adalah siswanya dibatasi dan protokol kesehatan dijalankan ketat," terangnya.
Baca Juga: Perkara Kue Klepon Tidak Islami, Kata Netizen : Apakah Karena Kue Klepon Tidak Mengenakan Hijab?
Gubernur membatasi, sekolah tatap muka hanya untuk warganya yang tidak mampu menyediakan fasilitas belajar daring dan maksimal hanya 10 anak.
"Kalau satu atau lima bahkan sepuluh siswa itu masih bisa. Semuanya harus dilakukan demi akses proses belajar mengajar agar anak bisa berjalan ," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMP di Kabupaten Rembang bernama Dimas Ibnu Elias viral di media sosial setelah kedapatan belajar sendirian di sekolah.
Baca Juga: Presiden Turki Lakukan Sholat Jumat Pertama di Hagia Sophia, Bersama Ribuan Jemaah Lainnya
Ia terpaksa ke sekolah karena tidak memiliki handphone untuk mengikuti proses belajar daring.