Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober hingga Isi Ikrar Sumpah Pemuda

- 28 Oktober 2022, 12:17 WIB
Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober hingga Isi Ikrar Sumpah Pemuda
Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober hingga Isi Ikrar Sumpah Pemuda /

MEDIA BLITAR – Pada hari ini, 28 Oktober 2022 diperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94, dengan tema ‘Bersatu Bangun Rakyat’.

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia, dan ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negeri Indonesia.

Tahun ini, logo HPS ke-94, mencerminkan sikap persatuan bangsa yang multikultural, jiwa kepemudaan harus terus bersemangat, tegas, dan juga penuh keyakinan untuk selalu adaptif dalam segala transformasi.

Baca Juga: Jadwal Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Bulan November 2022, Cek di Sini dan Catat Tanggalnya!

Sejarah hari Nasional ini, berdasarkan keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia, kini bernama Jakarta.

Keputusan ini menegaskan cita-cita akan tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia, serta menjadi asas bagi setiap perkumpulan kebangsaan Indonesia.

Sumpah Pemuda berawal dari gagasan untuk menyelenggarakan Kongres Pemuda yang berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia atau disingkat menjadi PPPI.

PPPI merupakan sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan seluruh pelajar dari seluruh penjuru Indonesia.

Kongres itu, dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat, hingga akhirnya menghasilkan Sumpah Pemuda.

Baca Juga: Sinopsis Bioskop Trans TV A Private War, Perjuangan Jurnalis Wanita Terjebak di Tengah Peperangan

1. Rapat pertama di gedung Katholieke Joengelingen Bond

Pada Sabtu, 27 Oktober 1928 menjadi rapat pertama kongres pemuda Indonesia, yang dilaksanakan di Gedung Katholieke Joenglingen Bond, Lapangan Benteng.

Soegondo berharap kongres pemuda ini, mampu memperkuat semangat dalam jiwa para pemuda Indonesia.

Selain itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Moehammad Jamin yang membahas soal hubungan persatuan dengan pemuda.

Menurut Moehammad Jamin, ada beberapa faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia, diantaranya adalah sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Baca Juga: Lirik Lagu Ayang - Nabila Maharani: Peluklah Tubuhku Kecup Keningku, Viral di TikTok

2. Rapat kedua di gedung Oost-Java Bioscoop

Rapat kedua diselenggarakan pada hari Minggu, 28 Oktober 1928 di gedung Oost-Java Bioscoop yang mengangkat isu pendidikan bersama Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.

3. Rapat ketiga di gedung Indonesische Clubhuis Kramat

Rapat ketiga diselenggarakan di gedung Indonesische Clubhuis Kramat pada hari Minggu, 28 Oktober 1928.

Soenario mengemukakan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan, Sedang Ramelan berpendapat bahwa gerakan kepaduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Baca Juga: Apa Itu Leptospirosis? Simak Berikut Gejala dan Pencegahan Leptospirosis

Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres pemuda berakhir, seluruh anggota kongres mendengarkan lagu ‘Indonesia’ karya WR Supratman, dan kongres resmi ditutup dengan mengumumkan hasil kongres tersebut, yang dibacakan seluruh pemuda dengan membacakan ikrar Sumpah Pemuda.

Berikut ikrar Sumpah Pemuda:

PERTAMA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,

MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,

TANAH INDONESIA.

KEDOEA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,

MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,

BANGSA INDONESIA.

KETIGA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,

MENDJOENDJOENG BAHASA INDONESIA,

BAHASA INDONESIA.

Demikian informasi mengenai sejarah lahirnya Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, dilengkapi dengan ikrar Sumpah Pemuda.***

Editor: Farra Fadila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah