Haru Yohanes Prasetyo Ulas Tragedi Stadion Kanjuruhan, Arema Satu Jiwa Tagar Usut Tuntas Menggema

- 7 Oktober 2022, 18:18 WIB
Haru Yohanes Prasetyo Ulas Tragedi Stadion Kanjuruhan, Arema Satu Jiwa Tagar Usut Tuntas Menggema
Haru Yohanes Prasetyo Ulas Tragedi Stadion Kanjuruhan, Arema Satu Jiwa Tagar Usut Tuntas Menggema /Media Blitar/Ninditoo/

MEDIA BLITAR - Kisruh yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, menjadi kisah tragis nan mencekam di dunia sepak bola tanah air.

Pasalnya insiden yang terjadi paska pertandingan Arema vs Persebaya tersebut, memakan korban ratusan jiwa.

Atas kerisuhan ini, banyak pihak menuntuk ragam golongan yang berkepentingan dan bertanggung jawab, untuk mengusut tuntas.

Salah satu video viral saat insiden terjadi, adalah video yang direkam oleh Aremania bernama Yohanes. Dimana dia, turun ke lapangan menghampiri aparat kepolisian, sembari memohon untuk menghentikan gas air mata ke arah tribun, karena di tribun terdapat anak-anak dan ibu-ibu meminta tolong.

Lebih lanjut, seperti yang diwartakan Cimahi Pikiran Rakyat: 'Cerita Yohanes Prasetyo Di Tragedi Kanjuruhan Malang, Minta Aparat Tak Tembakkan Gas Air Mata Malah Dipukul', Yohanes Prasetyo diundang di acara Mata Najwa pada Kamis 6 Oktober 2022. Dan Menko Polhukam, Mahfud MD turut hadir dan duduk di sebelah Yohanes.

Di depan Najwa Shihab, Yohanes Prasetyo mengatakan sebelum peristiwa di Stadion Kanjuruhan itu terjadi, dia sama sekali tidak memiliki niatan untuk turun ke area lapangan. Ia justru ingin pulang karena harus bekerja setelah menyaksikan pertandingan tim Arema vs Persebaya yang dimenangkan Persebaya dengan skor terakhir 3-2 malam itu.

"Saya sebenarnya enggak ada inisiatif turun ke lapangan. Saya mau pulang, saya mau kerja setelah pulang lihat Arema," cerita Yohanes yang tak kuasa menahan air mata saat menceritakan peristiwa di Stadion Kanjuruhan yang dikutip dari tayangan youtube Mata Najwa, Kamis 6 Oktober 2022.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Kanjuruhan' - Iwan Fals, Mengenang Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang

Namun keinginan Yohanes untuk keluar dari stadion dan pergi bekerja tak terjadi. Ia justru terkena gas air mata yang ditembakkan oleh aparat keamanan yang membuat matanya perih.

Yohanes juga mendengarkan jeritan minta tolong dari anak kecil dan ibu-ibu yang berada di Stadion Kanjuruhan. Suara-suara itu yang membuatnya kemudian memutuskan untuk turun ke area lapangan sekaligus meminta aparat keamanan agar tak menembakkan gas air mata ke arah tribun.

"Awal pak polisi bilang, 'oiya bilangin teman-temanmu'. Waktu itu [ada] satu oknum itu berteriak sama saya, mulai membentak-bentak, itu mulai ada serangan kepada saya. Awal serangan dari belakang, mengarah ke kepala, itu serangan beberapa kali, saya tidak melihat siapa yang menyerang, ndak melihat orangnya siapa, tidak melihat identitasnya," tuturnya pilu.

Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Laksanakan Koordinasi Penanganan Pasien atas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Atas peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan tersebut, Polri telah menetapkan 6 tersangka, yaitu:

1. Saudara Ir AHL, Direktur Utama PT LIB
2. Saudara AH, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan
3. Saudara SS selaku Security Officer

4. Wahyu SS, Kabag Ops Polres Malang
5. Saudara H, Danki 3 Brimobb Polda Jatim
6. Saudara TSA, Kasat Samapta Polres Malang

"Berdasarkan gelar dan alat bukti permulaan yang cukup maka ditetapkan saat ini 6 tersangka," kata Sigit dalam jumpa pers di Malang, Jawa Timur, Kamis 6 Oktober 2022.

Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Laksanakan Koordinasi Penanganan Pasien atas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia, gas air mata yang ditembakkan kini justru mengalirkan air mata jutaan rakyat Indonesia. Tragedi Kanjuruhan adalah puncak dari tradisi buruk penyelenggaraan sepakbola di Indonesia.

Itulah cerita Yohanes Prasetyo tentang Tragedi Kanjuruhan Malang di tengah upayanya menyelamatkan sesamanya dengan turun ke lapangan memohon bantuan aparat untuk tak tembakkan gas air mata.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Cimahi.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah