Network
Menurut Wamenag Zainut, hasil pantau hilal di 86 titik seluruh wilayah Indonesia menjadi pertimbangan penting dalam sidang isbat yang digelar setelahnya.
"Dari 34 provinsi yang telah kita tempatkan pemantau hilal, tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan hilal," tambah Wamenag Zainut.
Sebagai informasim sidang isbat digelar secara daring dan luring di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag diawali dengan pemaparan posisi hilal oleh anggota tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, Thomas Djamaluddin.
Sidang isbat dihadiri oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi, perwakilan Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Duta Besar negara sahabat.
Selain itu ada juga perwakilan Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Pimpinan Ormas Islam, serta Pondok Pesantren.
Namun sebelumnya salah satu organisasi Islam terbesar di tanah air, Muhammadiyah telah resmi menetapkan jatuhnya tanggal 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah atau hari Lebaran Idul Adha tahun 2022.
Menurut PP Muhammadiyah, hari Lebaran Idul Adha tahun 2022 akan jatuh pada Sabtu 9 Juli 2022 sehingga akan berbeda dengan waktu yang ditetapkan pemerintah.
Penetapan jatuhnya Hari Idul Adha tahun 2022 tersebut berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelas Tarijh dan Tajdid yang tertulis dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah pada hari hari Senin 20 Juni 2022.
