Kontroversi surat tersebut dapat diluruskan dengan menyimak pidato dari bung Karno dengan judul “ Jas Merah”.
Dalam video tersebut, Bung Karno mengatakan bahwa Supersemar bukanlah pemindahan kekuasaan. Kemudian, surat ini pun menjadi landasan dari berdirinya Orde Baru.
Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret telah ditandatangani pada 11 Maret 1966. Namun, sampai saat ini Supersemar masih penuh dengan kontroversi.
Terdapat setidaknya 3 kontroversi mulai dari teks asli, proses memperoleh surat perintah tersebut, hingga implementasinya atau pelaksanaanya.
Pada Arsip Nasional Indonesia atau ANRI terdapat versi Supersemar sebanya 3 versi dan semuanya palsu.
Di suatu sisi, surat perintah tersebut dipercaya telah diperoleh Soeharto secara paksa. Dalam pelaksanaannya juga terjadi penyimpangan.
Soeharto menjadikan surat perintah tersebut sebagai alat untuk menjadikannya presiden atau sebagai alat transfer kekuasaan.
Padahal menurut Presiden Soekarno Supersemar berisikan perintah pengamanan pemerintahan dan pengamanan dirinya.