Gempa Bumi di Indonesia Selalu Makan Banyak Korban, BMKG: Itu Akibat Tertimpa Bangunan

- 29 Januari 2022, 21:04 WIB
Gempa Bumi di Indonesia Selalu Makan Banyak Korban, BMKG: Itu Akibat Tertimpa Bangunan
Gempa Bumi di Indonesia Selalu Makan Banyak Korban, BMKG: Itu Akibat Tertimpa Bangunan /bnpb/go.id

MEDIA BLITAR - Gempa bumi di Indonesia disebabkan oleh aktivitas lempeng kerak bumi yang tergolong aktif. 

Indonesia sering mengalami gempa bumi akibat lokasinya yang tepat diatas pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan lempeng Eurasia.

Namun menurut BMKG, hal ini tidak membuat masyarakat Indonesia terbiasa dan siap menghadapi bencana gempa bumi. 

Baca Juga: Inilah 22 Finalis MasterChef Indonesia season 9 Lolos ke Galery, 3 Peserta Tereliminasi Bareng

Hal ini diutarakan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. 

Menurutnya mayoritas penduduk Indonesia membangun permukiman dan bangunan dengan ketahanan yang buruk. 

“Bukan gempa bumi yang mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka dalam setiap kejadian. Tapi akibat tertimpa bangunan,” kata Dwikorita sebagaimana dikutip MediaBlitar dari Antara News. 

Baca Juga: Nonton Snowdrop Episode 14: Pengakuan Jisoo BLACKPINK atas Identitasnya

Hal itu diperparah dengan tata ruang permukiman penduduk yang tidak dirancang dengan baik saat terjadi bencana. 

Karenanya kondisi masyarakat yang terdampak gempa bumi semakin buruk. 

BMKG telah melakukan kajian penyebab runtuhnya bangunan saat gempa bumi. 

Menurut hasil kajian tersebut, selain faktor letak bangunan yang dibangun diatas tanah lunak adalah struktur bangunan yang tidak memenuhi standar konstruksi tahan gempa. 

Baca Juga: Termasuk 6 Pemain Naturalisasi, Lihat Prediksi Formasi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023

Bukti nyata dapat dilihat saat terjadinya gempa dengan skala 6,6 yang terjadi di Pandeglang, Banten pada Jum'at 14 Januari 2 yang lalu. 

Terlihat banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan cukup parah. 

Konstruksi bangunan yang tidak memenuhi standar ditambah dengan kepanikan masyarakat saat terjadi bencana membuat korban jiwa semakin banyak. 

Dari situ Dwikorita menyimpulkan, bahwa mayoritas penduduk Indonesia belum siap jika terjadi gempa besar yang dapat terjadi kapan saja. 

Baca Juga: Link Download Minecraft Bukan Apk Mod Versi 1.18.2.03 Mojang Studios For Android, iOS dan PC Windows

Perencanaan dan konsep pembangunan yang memperhitungkan bencana yang dapat terjadi di wilayah tersebut sangat dibutuhkan. 

“Gambaran sikap masyarakat yang panik, membawa pesan tersendiri khususnya bagi para stakeholder, para asosiasi profesi bangunan dan kementerian lembaga terkait, terkait perlunya pemahaman kewilayahan terutama yang berpotensi menjadi wilayah terdampak,” ujarnya.

Dia pun meminta kerjasama dari Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) untuk memberikan pengetahuan atas pentingnya konstruksi pembangunan bangunan tahan gempa di lokasi yang rawan. 

Baca Juga: Termasuk Ronaldo Kwateh, Prediksi Line Up Timnas Indonesia vs Timor Leste Leg 2 FIFA Matchday

“Saya berharap HAKI bisa turut bersinergi dan berkolaborasi memberikan rekomendasi-rekomendasi positif kepada pemerintah daerah sehingga bisa dapat segera diintegrasikan dalam kebijakan-kebijakan konkrit. Mengingat, langkah dan sistem mitigasi kebencanaan menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah daerah atau kota sesuai Permendagri Nomor 101 Tahun 2018,” tutupnya.

Editor: Farra Fadila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah