Jangan Pernah Menjadikan Swafoto Bersama KTP-E Sebagai NFT, Simak Bahayanya Disini!

- 18 Januari 2022, 13:19 WIB
Jangan Pernah Menjadikan Swafoto Bersama KTP-El sebagai NFT, Simak Bahayanya Disini!
Jangan Pernah Menjadikan Swafoto Bersama KTP-El sebagai NFT, Simak Bahayanya Disini! //pixabay/efes

 

MEDIA BLITAR – Setelah viral Ghozali mendapatkan milyaran rupiah dari NFT foto selfie yang dia upload di Opensea, banyak orang yang mencoba untuk mengikutinya.

Banyak orang yang mencoba peruntungan yang sama dengan Ghozali, membuat NFT dari foto-foto yang dimilikinya.

Bahkan, beberapa waktu lalu seorang mengupload foto selfie dirinya bersama dengan KTP Elektronik dan diperjualbelikan dalam bentuk NFT.

Baca Juga: Bukan Belasan Milyar, Terungkap Ghozali Everyday Cuma Dapat 39 juta Hasil Jual NFT, Kok Bisa?

Sontak saja banyak yang mengkritik orang yang sudah menjual foto selfie beserta KTP Elektronik dalam bentuk NFT ini.

Keadaan ini akan sangat berbahaya karena KTP merupakan identitas pribadi seorang warga negara, dan apabila disebarluaskan bisa terjadi penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Terungkap Sosok yang Berjasa Goreng NFT Foto Selfie Ghozali Everyday, Chef Arnold: Mustahil Tanpa..

Dikutip dari ANTARA, Thelvia Vennieta Head of TokoMall menyatakan bahwa fenomena ini sangat berbahaya dan tidak beretika.

Ketika foto Swafoto selfie dengan KTP ini dibuat NFT untuk diperjualbelikan, maka ini melanggar kode etik masing-masing individu.

Menjadi tidak lazim apabila swafoto dengan KTP Elektronik diperjualbelikan melalui NFT, dan hal ini akan sangat berbahaya mengingat banyak rahasia pribadi yang tersimpan dalam satu lembar KTP.

Baca Juga: Cara Mudah Cairkan Kripto NFT ke Rupiah, Biar Kaya Seperti Sultan Gustaf Al-Ghazali Alias Ghozali Everyday

 Sejumlah “karya” yang diperjualbelikan dengan membawa KTP sangat berbahaya terhadap keamanan digital setiap individu masyarakat.

Menurut Thelvia, dua fenomena berbeda ini saling berkaitan satu dengan yang lain, namun terjadi penyalahgunaan dalam prosesnya.

"Ghozali effect menurut saya mampu menambah awareness dan popularitas NFT di masyarakat Indonesia, namun sayangnya ada penyalahgunaan momentum pasca NFT foto selfie ini laku di pasaran," jelas Thelvia.

Baca Juga: Ikut-ikutan Jual NFT Foto Selfie hingga KTP di OpenSea, Pakar : Tidak Gitu Konsepnya

Menurutnya, masih dibutuhkan edukasi terhadap keberadaan NFT kepada seluruh lapisan masyarakat tentang apa yang boleh dan tidak boleh dibagikan secara publik dalam dunia digital.

Masyarakat harus diberikan pemahaman agar tidak ada gap antara pemahaman dan awareness tentang kepopuleran NFT ini.

Karena Indonesia masih pada tahap awal tentang NFT, maka dibutuhkan kontribusi dari berbagai pihak mulai dari pemain lama NFT, pelaku industri hingga komunitas yang sudah terbentuk sebagai leader yang memberikan edukasi kepada pemain baru.

Baca Juga: Raup Miliaran dari NFT, Ghozali Everyday Ngaku Pertama Kali Bayar Pajak

Sebagai Thought leader, komunitas harus bisa memberikan edukasi yang benar kepada pemain baru agar mereka tidak terjerumus kedalam sesuatu yang bisa merugikan.

Lebih jauh, Thelvia menjelaskan bahwa di platform TokoMall yang sedang dinaunginya, terdapat satu blog yang memberikan edukasi kepada para pemula serta aktif melakukan webinar bersama dengan pelaku industri.

“Di TokoMall kami berusaha memberikan konten edukatif dalam bentuk artikel blog, artikel media nasional ataupun lokal, media sosial, komunitas di Telegram ataupun Discord, dan juga aktif melakukan webinar secara berkala dengan para pelaku industri. Pemanfaatan semua channel diperlukan agar pemahaman tentang NFT ini semakin merata di berbagai kalangan masyarakat," jelas Thelvia melalui Antara. ***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x