Jumlah volume ava pada kubah tengah dan kubah barat daya ini memiliki perubahan yang signifikan dari pantauan tanggal 26 november 2021 sampai 2 Desember 2021.
Baca Juga: Aktivitas Terkini Gunung Semeru: Waspada Potensi Erupsi Susulan Bisa Terus Terjadi
Hanik menyatakan bahwa Gunung Merapi telah menunjukkan tanda-tanda aktif dengan beberapa kali tercatat gempa yang melebihi biasanya.
Tercatat terjadi dua puluh lima kali gempa Hembusan (DG), sepuluh kali gempa Tektonik (TT), empat kali gempa awan panas guguran (AP), delapan kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), lima puluh lima kali gempa Fase Banyak (MP) dan seribu dua puluh gempa Guguran (RF).
Ketua BPPTKG Hanik menyatakan bahwa intensitas gempa vulkanik pada Gunung Merapi, terhitung lebih tinggi dari minggu sebelumnya.
Baca Juga: Momen Mengharukan, Seorang Ibu Terjang Hujan Abu Vulkanik Selamatkan Anak Saat Erupsi Gunung Semeru
Pihak BPPTKG memberikan peringatan terhadap warga sekitar Gunung Merapi untuk mewaspadai guguran Lava dan awan panas yang berasal dari semburan Gunung merapi.
Guguran lava dan awan panas ini diperkirakan akan mengarah ke Selatan-barat Daya, melewati Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
BPPTKG sampai saat ini masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level 3 atau siaga, sehingga semua elemen masyarakat beserta komunitas Merapi harus selalu waspada dan berjaga.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tim SAR dan Warga Berbondong-bondong Menyelamatkan Diri