Menteri Sosial Tri Rismaharini Pungut Bayi Manusia Silver yang Sempat Viral, Siapkan Kerjaan untuk sang Ibu

- 27 September 2021, 21:08 WIB
Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini. /Yusup Supriatna /dok.pemkot surabaya

MEDIA BLITAR – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini telah mengambil langkah tegas untuk ibu dan juga bayi manusia silver yang sempat viral belum lama ini, ia memutuskan pungut bayi berusia 10 bulan itu dan janji akan memberikan pekerjaan kepada sang ibu bayi.

Risma mengatakan saat ini bayi manusia silver tersebut sudah dipindahkan ke balai milik Kementerian Sosial, tepatnya di Balai Rehabilitasi Melati, Jakarta Timur.

“Sebetulnya kalau lihat sejarahnya kasihan. Tapi sekarang sudah ada di balai kami si anak dan ibunya," ujarnya kepada MEDIA BLITAR, di Kemensos, Senin, 27 September 2021.

Tak hanya menangani sang bayi, Risma mengungkapkan akan berupaya untuk memberdayakan orang tua korban di Balai milik kementeriannya.

Baca Juga: Mensos Risma Kesal Dengan Pungli Bansos di Tangerang, Temukan Oknum yang Sunat Dana Hingga 50 Ribu

Hal ini dimaksudkan agar nantinya sang ibu tak perlu lagi menitipkan anaknya di rumah tetangganya, sehingga mencegah sang bayi dieksploitasi menjadi manusia silver kembali.

“Nanti kita akan lakukan pemberdayaan untuk ibunya. Supaya ibunya tidak meninggalkan anaknya namun dia bisa berusaha. Kami kan punya sentranya, dia bisa bekerja di situ,” paparnya.

“Ibunya kita aja ke balai, kita siapkan kerjaan untuk ibunya sehingga dia tidak harus menitipkan bayinya,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Risma menjelaskan, Kemensos memberikan perhatian penuh kepada masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), baik para Manusia Silver ataupun Manusia Gerobak.

Baca Juga: Kenapa Risma Ngamuk ke ASN hingga Bikin Warga Papua Sakit Hati? Ini Penyebabnya

“Kita sekarang lagi kumpulkan semua. Tim kita kemarin di bawah jembatan ada lagi. Kita ambil lagi kumpulkan,” tuturnya.

Sebelumnya, seorang wanita membawa bayi berusia 10 bulan untuk menjadi manusia silver di jalanan. Kejadian tersebut terjadi di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Usai video tersebut viral, wanita itu kemudian diciduk Satpol PP Kota Tangerang Selatan dan dibawa ke Dinas Sosial setempat.

“Saat ini bayi dan ibunya kami bawa ke Dinas Sosial untuk dilakukan tindakan lebih lanjut tentunya,” kata Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangsel, Muhammad Muksin.

Dari penyelidikan yang dilakukan, wanita tersebut bukan ibu kandung dari bayi yang dibawa. Menurut pengakuan ibu bayi (NK) berusia 10 bulan itu, ia tidak tahu jika anaknya diajak mengamen oleh tetangganya yang berinisial E dan B.

Baca Juga: Warga Papua Sakit Hati Usai Risma Ngamuk: Ibu Pikir Papua Tempat Sampah?

Anaknya yang masih berusia 10 bulan itu sehari-hari dititipkan kepada E dan B karena NK yang bekerja sebagai manusia silver.

“Ibu bayi enggak tahu kalau anaknya diajak mengamen. NK diberi uang Rp20.000 oleh E dan B dari hasil mengamen. Uang tersebut katanya jatah buat beli popok dan susu, ujar Muksin.

Ketika NK menjemput bayinya, ia berujar jika masih ada cat silver yang menempel di badan anaknya.

Atas kejadian tersebut, Muksin pun menegaskan jika akan ada razia terhadap orang-orang yang mengeksploitasi balita di sekitar Tangsel.

Baca Juga: Risma Jadi Menteri Sosial dan Bakal Hapus Semua Bansos Tunai! Ini Penjelasannya

Sebelumnya, potret foto bayi di cat silver dan diajak mengemis sebagai manusia silver di jalanan Pamulang ini bermunculan di media sosial dan membuat heboh, kali pertama foto ini di-posting di akun @Tangsel_Update pada Jumat pekan lalu.

Dalam keterangan foto itu menjelaskan bahwa bayi dilibatkan untuk meminta belas kasihan dari para pengguna jalan yang kebetulan lewat.

“Manusia Silver di Tangerang Selatan membawa anak balitanya untuk meminta belas kasihan para pengguna jalan di sekitar SPBU Parakan Pamulang, Jumat (24/09) sekitar pukul 20.50 WIB,” demikian caption foto dalam akun itu dilansir oleh MEDIA BLITAR.

Belakangan manusia silver banyak bermunculan di perempatan-perempatan jalan untuk sekadar ngamen atau meminta-minta.

Fenomena orang-orang bercat silver di jalanan semakin sering muncul di berbagai daerah di Indonesia. Himpitan ekonomi disebut menjadi alasan mereka melakukan ini.***

Editor: Rezky Putri Harisanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah