MEDIA BLITAR – Seorang kadus (kepala dusun) di Batang membuat geger warga setelah dirinya gantung diri, yang membuat masyarakat kaget pria ini meninggalkan sebuah surat wasiat mengenai program keluarga harapan (PKH) yang sudah ia gunakan untuk sewa pekerja seks komersial (PSK) dan pemandu lagu (PL).
Berdasarkan informasi yang dirangkum oleh MEDIA BLITAR dari berbagai informasi, kadus Kecamatan Blado, Batang, Jawa Tengah, ini meninggalkan beberapa carik surat wasiat.
Surat wasiat itu diduga ditulis di buku pribadinya yang ditemukan seorang warga yang kebetulan lewat di sebelah rumah kosong yang menjadi lokasi korban gantung diri.
“DUIT WIS TAK BAGI DI WADON2. (Uang sudah saya bagikan ke para wanita). NJALUK NGAPURO KARO ANAK BOJO. (Minta maaf pada istri dan anak (saya)). NEK MASALAH UTANG URUSANE NYONG KABEH. ANAK BOJO ORA URUSANE. TAPI NEK DUIT PKH SE WONG GERLANG ENTEK NANG PL PL KARO PSK-LSM,”
Lebih jelasnya berikut adalah terjemahan bahasa Indonesia-nya, yakni “(Kalau masalah utang itu urusannya saya semua. Anak-istri tidak ada sangkut pautnya. Tapi kalau uang PKH milik orang (desa) Gerlang, sudah habis di PL (pemandu lagu) dan PSK dan LSM),” itulah bunyi salah satu wasiat S.
Kapolsek Blado, AKP Budi Prayitno, membenarkan ada seorang kadus yang nekat melakukan upaya bunuh diri dengan cara gantung diri di sebuah rumah kosong.
Ia pun mengkonfirmasi bahwa kejadian nahas ini terjadi pada Selasa 14 September 2021 lalu, saat ini polisi sedang melakukan olah TKP dan memeriksa kondisi yang bersangkutan.
Budi mengaku datang ke lokasi bersama tim Puskesmas Blado dan tim Inafis dari Polres Batang. Jenazah korban ditemukan dalam posisi tergantung.