Dampak Fenomena Aphelion 6 Juli 2021 di Bumi Khususnya Indonesia

- 6 Juli 2021, 19:46 WIB
Dampak  Fenomena Aphelion 6 Juli 2021 di Bumi Khususnya di Indonesia
Dampak Fenomena Aphelion 6 Juli 2021 di Bumi Khususnya di Indonesia /Instagram/@rickyprabowo028/

Sementara itu suhu dingin yang disebabkan, karena tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan bumi yang diserap dari cahaya matahari dan dilepaskan pada malam hari yang dipantulkan kembali ke permukaan bumi oleh awan.

Mengingat posisi matahari pada saat ini berada di belahan utara, maka tekanan udara di belahan Utara lebih rendah dibanding belahan Selatan yang mengalami musim dingin.

Baca Juga: Fenomena Panic Buying Produk Susu Steril, Apakah Produknya Bisa Mencegah Covid-19?

Oleh karena itu, angin bertiup dari arah selatan menuju utara dan saat ini angin yang bertiup dari arah Australia memang mengalami musim dingin.

Namun, dampak yang ditimbulkan yaitu efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terletak di Selatan Khatulistiwa yang saat ini sedang terjadi.

Lebih lanjut, fenomena Aphelion juga tidak akan mempengaruhi panas yang diterima bumi, karena disebabkan  panas dari matahari disalurkan ke seluruh bumi dengan distribusi yang paling signifikan mempengaruhi disebabkan oleh pola angin.

“mengingat ini angin bertiup dari arah selatan yang musim dingin, maka kita akan merasakan suhu yang lebih dingin,” ucap Andi, dikutip MediaBlitar.com dari laman website LAPAN.

Baca Juga: Ramzi Bicara Fenomena Hilangnya Rasa Malu, Aldi Taher: Cari Uang dengan Nyinyirin Orang Bro?

Dan yang jelas terlihat adalah tampak diameter matahari akan terlihat lebih kecil dari biasanya atau berkurang 1,68 persen dari biasanya.

Diperkirakan LAPAN 4.410 tahun lagi (pada tahun 6430), perihelion akan bertepatan dengan ekuinoks Maret, sedangkan aphelion akan bertebaran dengan ekuinoks September.***

Halaman:

Editor: Farra Fadila

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x