MEDIA BLITAR – Dilansir dari laman Covid19, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa, perbandingan perkembangan penanganan pandemi tahun 2020 dan 2021 harus menjadi pembelajaran, banyak hal yang perlu dihindari dan harus ditingkatkan lagi.
Tidak hanya itu saja, inovasi dan intervensi kebijakan yang akan diterapkan termasuk peningkatan kualitas SDM menjadi modal yang kuat dalam memperbaiki penanganan pandemi di negeri ini.
Adanya kenaikan yang signifikan pada tahun ini, terjadi karena banyaknya kasus pada minggu keempat paska libur lebaran. Dalam 1 minggu saja, terjadi kenaikan hampir 2 kali lipat, terdapat perbedaan yang sangat signifikan dari minggu sebelumnya.
Baca Juga: Usai 2 Anaknya Positif, Zaskia Adya Mecca Kabarkan Suaminya Hanung Bramantyo Ikut Terpapar Covid-19
Perbandingan signifikansi kenaikan kasus pada minggu keempat, tahun 2020 masih lebih tinggi dari 2021. Sebagai contoh lonjakan kasus yang terjadi di Jawa Tengah dengan angka kenaikan tertinggi paska Idul Fitri, baik di tahun 2020 mencapai 758 persen dan tahun 2021 mencapai 281,59 persen.
Hal tersebut dapat terjadi karena pada tahun lalu Indonesia masih berada pada tahap awal penanganan pandemi.
“Kita masih menyesuaikan diri terhadap situasi, dalam melakukan penanganan COVID-19 yang tentunya masih serba terbatas dan memicu kenaikan ke lebih tinggi," jelas Prof Wiku.
Baca Juga: BERITA DUKA! Dirawat 5 Hari Usai Terpapar Covid-19, Komedian Wan Abud Dikabarkan Meninggal Dunia
Walaupun pada tahun 2021 ini tidak mengalami persentase kenaikan sebesar tahun lalu, beberapa kabupaten/kota tertentu justru mengalami lonjakan kasus yang besar dalam rentang waktu singkat.