Network
MEDIA BLITAR - Penggelaran jaringan 5G perdana menjadi upaya awal pemerintah untuk merealisasikan percepatan transformasi digital di Indonesia, dan disamping itu pemerintah akan tetap fokus untuk meneruskan pemerataan penggelaran layanan jaringan 4G di Indonesia.
Menurut Menkominfo Johnny, jaringan 5G ini akan dikembangkan di wilayah komersial dan juga wilayah prioritas lainnya, untuk saling melengkapi dengan jaringan 4G yang sudah tersedia.
Sepanjang tahun 2017 hingga 2020, Kementerian Kominfo bersama dengan beberapa penyelenggara telekomunikasi di Indonesia telah melakukan 12 kali uji coba jaringan 5G.
Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Menangis Saat Ungkap Jenis Kelamin Calon Bayi Nagita Slavina, Ada Apa?
“Salah satu uji coba dilakukan pada saat perhelatan Asian Games pada tahun 2018 lalu. Awal tahun 2021 ini, Kementerian Kominfo juga telah melakukan lelang pita frekuensi 2,3 GHz,” jelas Menkominfo Johnny.
Semua aspek regulasi untuk penerapan teknologi 5G ini juga sudah disiapkan dengan baik, penggelaran 5G sejalan dengan langkah transformasi digital nasional sebagai implementasi UU Cipta Kerja dan peraturan turunan di bawahnya.
Dengan adanya layanan jaringan 5G ini juga menandai bahwa mulai saat ini, Indonesia memasuki tahapan simultaneous operations 4G dan 5G. Menkominfo menegaskan kembali kehadiran layanan 5G tidak lantas menggusur layanan 4G yang sudah digunakan masyarakat.
Baca Juga: Pegang Prinsip Ini, Prilly Latuconsina Sukses Wujudkan Impiannya Bisa Bangun Rumah Mewah
Karena di tahapan pengembangan awal ini, jaringan 4G juga dibutuhkan sebagai basis operasionalisasi 5G. Sebagai teknologi baru, diharapkan teknologi 5G tentunya akan semakin mendorong kemajuan sektor digital Indonesia.
Dengan adanya layanan yang lebih cepat dan kapasitas jaringan yang lebih besar, teknologi 5G akan membuka potensi layanan tidak hanya untuk komunikasi antar manusia (human-to-human), tetapi juga mengintegrasikan jaringan manusia dengan mesin (human-to-machine) dan juga jejaring komunikasi machine-to-machine.
