Kepada Airlangga, pelaku industri film juga mengusulkan suntikan dana pemulihan ekonomi nasional. Ini demi mendukung keberlangsungan industri film di Indonesia.
Selain itu banyaknya bioskop berpengaruh besar terhadap para pelaku film, sehingga kampanye nonton ke bioskop dengan penerapan protokol kesehatan wajib digaungkan.
Merespon para pekerja film, Airlangga menyebut ketertarikan masyarakat saat ini belum pulih meski bioskop diizinkan untuk buka.
Dirinya berharap, kegiatan dengar pendapat bersama pelaku film memunculkan kebijakan baru yang disokong dengan data yang akuntabel.
“Saya telah membaca usulan-usulan yang disampaikan terkait alokasi dana pemulihan ekonomi nasional untuk sektor perfilman. Dari audiensi ini saya berharap bisa mendapatkan data-data yang konkret dan akuntabel sehingga bisa mendukung pemerintah dalam mengambil keputusan, khususnya kebijakan mendukung pemulihan di sektor perfilman,” tambahnya.
Baca Juga: Sering Tidak Fokus Karena Nge-Cek HP Terus, Saatnya Puasa Medsos
Data di pelaku industri film, jumlah usaha yang bergerak di sub-sektor film, animasi dan video tahun 2016 terdapat 2.418 pekerja. Jumlah itu diproyeksikan lebih dari 50.000 orang tenaga kerja di tahun 2019.
Sejak industri film diangkat dari Daftar Negatif Investasi (DNI) di tahun 2016, sektor ini mengalami peningkatan 20 persen. Ini menjadikan industri film Indonesia tumbuh hingga membuatnya masuk ke 10 industri film terbesar dunia.
Capaian ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah industri film di Indonesia.***