Peneliti Klaim Batu Jatuh di Lampung Adalah Meteor, Begini Penjelasannya

- 30 Januari 2021, 09:57 WIB
Ilustrasi hujan meteor.
Ilustrasi hujan meteor. /Pixabay/OpenCliparts-Vectors

MEDIA BLITAR – Sejumlah peneliti yang tergabung dalam bidang studi Sains, Atmosfer, dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengklaim bahwa batu jatuh di Lampung Tengah tersebut adalah meteor.

Hal itu setelah sebelumnya peneliti Itera melakukan penelusuran langsung di lokasi kejadian yakni di Desa Astomulyo Dusun 5, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.

Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAK) Itera, Robiatul Muztaba mengatakan bahwa batu tersebut memiliki unsur yang memenuhi meteor.

Baca Juga: Bukan Elsa! Sosok Ini Berhasil Dahului Bawa Berkas Perkara Andin, Ulasan Ikatan Cinta RCTI

"Kita telah melihat batu yang jatuh ke rumah warga dan benar adanya batu tersebut adalah batu meteor sebab ada unsur logam di sana," ujar Muztaba, di Bandarlampung, Jumat, 29 Januari 2021.

Adanya unsur logam di dalam batu tersebut, kata Muztaba, setelah sebelumnya sempat dilakukan uji dengan menggunakan magnet.

Menurutnya, untuk mengetahui unsur dan partikel lebih mendalam dari batu tersebut, pihaknya telah mengambil ambil sampel untuk dibawa ke laboratorium.

“Nantinya akan memakan waktu sekitar seminggu pengujian," katanya.

Baca Juga: JADWAL ACARA TV MNC SABTU 30 JANUARI 2021: Saksikan Upin dan Ipin hingga Dunia Tanpa Batas

Di samping itu, langkah melakukan pengujian mendalam diambil untuk mengetahui ada tidaknya kandungan radioaktif di dalam batu.

"Kandungan radioaktif akan kita teliti jangan sampai ada penyalahgunaan salah satunya dikonsumsi oleh masyarakat, dan Desa Astomulyo ini sangat beruntung karena mengalami fenomena jatuhnya meteor," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan oleh salah seorang dosen teknik geologi yang tergabung dalam peneliti Itera, Danni Gathot Harbowo.

Baca Juga: Andin Maafkan Aldebaran Tapi dengan Syarat Ini, Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 30 Januari

"Menurut penuturan warga, batu sempat dalam keadaan panas 15 menit usai ditemukan. Jadi imbauan bagi masyarakat, bila mengalami fenomena tersebut diharapkan jangan panik dan segera melaporkan ke peneliti terdekat," ujar Danni seperti dikutip Media Blitar dari Antara.

Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya efek tertentu akibat radioaktif yang ada dalam batu meteor.

"Batu harus kita lihat ada radioaktif atau tidak agar nanti diberi penanganan khusus, untuk batu meteor tersebut terlihat ada sisi warna hitam akibat pembakaran dan ada kandungan hidrat yang teroksidasi," tambahnya.***

 

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah