Network
MEDIA BLITAR – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu 23 Januari 2021, Gunung Merapi telah meluncurkan tujuh belas kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 300-500 meter.
Dalam keterangan resminya di Yogyakarta Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan berdasarkan pengamatan pada Sabtu 23 Januari 2021 pukul 00-00 WIB sampai 06.00 WIB, guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Teramati guguran lava pijar 17 kali dengan jarak luncur 300-500 meter ke barat daya hulu Kali Krasak dan Boyong," ujar Hanik Humaida.
Baca Juga: Detik-detik Aldebaran Berikan Pelukan Hangat Andin, Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 23 Januari
Menurut BPPTKG selama periode pengamatan Gunung Merapi telah mengalami 24 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-23 mm selama 18.3-84.8 detik dan empat kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-6 mm selama 12.4-18.4 detik.
Selain itu, selama pengamatan terlihat asap kawah tebal berwarna putih dengan intensitas sedang setinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Pada periode pengamatan Jumat, 22 Januari 2021 pukul18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 12 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 300-600 meter ke arah barat daya.
Baca Juga: Gagal Fokus Saat Andin dan Aldebaran Turun Rooftop dengan Tali: Anting Andin Kemana?
Berdasarkan pengamatan BPPTKG yang dilakukan 15 hingga 21 Januari 2021, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Hingga sampai sekarang, status Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada wilayah selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
