MEDIA BLITAR – BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) hingga pukul 14.00 WIB mencatat korban meninggal dunia sebanyak 34 orang.
Gempa Sulbar tersebut memakan korban jiwa sebanyak 26 orang di Kabupaten Mamuju dan 8 orang di Kabupaten Majene.
Informasi sebelumnya, BNPB pada pukul 11.10 WIB menyebutkan korban meninggal dunia tercatat berjumlah 8 orang. Selain itu, tercatat kurang lebih 637 orang luka-luka.
Baca Juga: Terungkap Wanita Idaman Ariel NOAH, Anya Geraldine Menang Banyak Jadi Sorotan Warganet
Dilansir Media Blitar dari PMJ News, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menjelaskan bahwa terdapat 15 ribu orang yang mengungsi.
Raditya menyebutkan bahwa tempat pengungsian korban gempa Sulbar tersebar di sejumlah titik di Majene dan Mamuju.
“Kurang lebih 15.000 orang mengungsi. Terdapat 10 titik pengungsian di Kabupaten Majene dan 5 titik pengungsian di Kabupaten Mamuju,” ujar Raditya Jati, dikutip Media Blitar dari PMJ News pada 15 Januari 2021.
Baca Juga: BOCORAN SPOILER ONE PIECE CHAPTER 1001: Pertarungan Menentukan Para Monster di Onigashima
Baca Juga: Satu Balita Tewas Terseret Arus Banjir di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Untuk lebih jelasnya, berikut daftar titik pengungsian gempa Sulbar:
Kabupaten Majene:
- Desa Kota Tinggi
- Desa Lombong
- Desa Kayu Angin
- Desa Petabean
- Desa Deking
- Desa Mekata
- Desa Kabiraan
- Desa Lakkading
- Desa Lembang
- Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda
- Kecamatan Malunda
- Kecamatan Sendana
Baca Juga: Kekuatan Istri Sultan, Dapat Banyak Dukungan, Andin Tagih Jatah ke Aldebaran! Ikatan Cinta RCTI
Baca Juga: Saling Bahu Membahu! BNPB Lakukan Pendataan Dampak Gempa Bumi di Sulawesi Barat
Kabupaten Mamuju:
- Tersebar di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro
Raditya menjelaskan bahwa listrik masih padam setelah gempa Sulbar terjadi dan komunikasi tidak stabil.
“Sampai saat ini jaringan listrik masih padam dan komunikasi seluler tidak stabil di dua kabupaten tersebut,” ujar Raditya.***