Erat dengan Perjuangan Wanita Indonesia dari 1928, Ini Sejarah Hari Ibu Nasional 22 Desember

- 22 Desember 2020, 10:49 WIB
Ilustrasi peringatan hari ibu nasional 22 Desember/Pexels/ Andrea Piacquadio
Ilustrasi peringatan hari ibu nasional 22 Desember/Pexels/ Andrea Piacquadio /

MEDIA BLITAR – Perjuangan wanita Indonesia berkaitan dengan peringatan Hari Ibu nasional yang bertepatan pada setiap tanggal 22 Desember.

Hal ini, seperti perjuangan wanita Indonesia pada 22 – 25 Desember 1928, yang mana sejarah hari ibu nasional dimulai. Ketika Kongres Perempuan Indonesia I dilaksanakan, dan pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatera berkumpul.

Kongres tersebut dilaksanakan di Gedung Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto, Yogyakarta, yang dihadiri perempuan-perempuan hebat. Ada 30 organisasi perempuan dari 12 kota, dari Pulau Jawa dan Sumatra.

Baca Juga: 5 Ide Kreatif Kado Spesial untuk Hari Ibu, Bisa Bikin Sendiri lho!

Dalam perjuangan wanita Indonesia di kala itu, mereka berupaya dan berperan dalam banyak aspek, seperti pada aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi dan kesehatan untuk ibu dan balita.

Selain itu, berperan dalam edukasi tentang pernikahan usia dini bagi perempuan, serta agenda lain dalam kongres pertama.

Banyak agenda dan berbagai hal yang diagendakan, tetapi para pejuang wanita Indonesia ini tanpa mengangkat permasalahan yang berhubungan dengan kesetaraan gender.

Baca Juga: Yuk Buat Ucapan Selamat Hari Ibu 22 Desember dengan 7 Lagu K-pop Tentang Ibu Berikut Ini!

Para pejuang wanita ini terus berjuang, berpartisipasi dan menyampaikan berbagai pemikiran kritis untuk kemajuan Tanah Air, khususnya untuk kaum perempuan.

Pada abad ke-19, tokoh wanita yang berjuang untuk kemajuan Indonesia diantaranya ada M. Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan yang lain.

Tokoh wanita ini, secara tidak langsung menjadi sosok yang merintis organisasi perempuan melalui gerakan perjuangan.

Baca Juga: Perlunya Ibu Hamil dan Menyusui Menyadari Kondisi Tubuh Setelah Mengkonsumsi Bahan Herbal

Kemudian, dilanjutkan pada Juli 1935, pejuang wanita Indonesia kembali berkumpul dalam agenda Kongres Perempuan Indonesia II.

Dalam Kongres Perempuan Indonesia II dibentuk badan BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf) untuk meningkatkan kemampuan baca tulis, serta agenda yang membahas tentang sikap menentang atas perlakuan idak wajar atas buruh wanita perusahaan batik yang terjadi di Lasem, Rembang.

Lalu pada tahun 1938 saat Kongres Perempuan Indonesia III, menetapkan bahwa Hari Ibu diperingati pada 22 Desember.

Baca Juga: Konsumsi Bahan Herbal untuk Mengatasi Mual Hingga Nyeri Sendi pada Ibu Hamil

Hari Ibu yang diperingati pada 22 Desember, pada awalnya bertujan untuk mengenang semangat perjuang para pejuang wanita Indonesia dalam perbaikan dan peningkatan kualitas bangsa Indonesia.

Selanjutnya, misi tersebut yang tercermin dan menjadi semangat untuk kamu perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan terus bekerja sama. ***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Bogor.Pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah