MEDIA BLITAR - Update jumlah korban terkini kerusuhan Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober kembali dirilis.
MABES Polri melaporkan per 7 Oktober 2022, jumlah korban tragedi mematikan sepanjang sejarah kelam dunia sepak bola Indonesia tersebut mencapai 678 orang.
Adapun korban meninggal dunia sebanyak 131 orang, korban luka bertambah menjadi 547 orang dari laporan sebelumnya 440 orang.
Baca Juga: Baca Wajah Rizky Billar, Pakar Ekspresi Sebut Suami Lesti Kejora Terintimidasi dengan Sosok Ini
“Jumlah total korban 678 orang. Terdiri dari korban meninggal dunia sebanyak 131 orang, korban luka sebanyak 547 orang,” papar Kadi Humas Polri Dedi dalam keterangan Sabtu, 8 Oktober 2022.
Seperti diberitakan sebelumnya, tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan pecah setelah tuan rumah yaitu Arema FC kalah dari rivalnya 3-2.
Buntut dari kekalahan tersebut, salah seorang Aremania nekat turun lapangan, dengan niat awal memberi motivasi kepada pemain Arema FC.
Baca Juga: Dua Oknum Polisi Dipecat Tidak Hormat Usai Jilat Kue HUT TNI, Netizen: Baru Login Dah Logout
Tak selang beberapa lama, aksi tersebut disusul oleh puluhan Arema yang juga turut turun lapangan.
Guna meredam kericuhan yang semakin membesar, pihak keamanan yang terdiri dari Polisi dan TNI melakukan tindakan salah satunya menembakkan gas air mata.
Beberapa saksi menyebutkan, tembakan gas air mata juga ditujukan ke tribun penonton, sontak saja hal tersebut menimpulkan kepanikan.
Baca Juga: Lirik Lagu Sekali Seumur Hidup – Single Terbaru Lesti yang Viral di Tiktok: Untuk Apa Harta Dunia
Banyak Aremania yang panik dan berusaha menghindari asap gas air mata yang menyebabkan sesak dan pedih di mata.
Karena panik, aksi saling dorong tidak terhindarkan, banyak Aremania yang lemas karena desak-desakkan dan kehabisan napas.
Banyak pihak menyanyangkan atas terjadinya insiden ini, dan berharap dunia sepak bola tanah air segera membaik.
Baca Juga: Siapa Pelaku Penembakan Brutal di Thailand?Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Terbaru, FIFA resmi menyarakan tidak memberi sanksi kepada Indoneisia atas insiden tersebut.
Dikabarkan presiden FIFA akan hadir ke Indonesia untuk membahas terkait masa depan sepak bola Indonesia. ***