MEDIABLITAR- Kerusuhan suporter di stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan orang menyisakan duka mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia.
Kerusuhan yang terjadi usai laga Derbi Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang digelar Sabtu 1 Oktober 2022 tersebut kini menjadi sorotan.
Salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Ahmad Sahroni turut menyoroti insiden ini.
Baca Juga: Kapan The Glory Tayang? Simak Jadwal Tayang Drakor yang Dibintangi Song Hye Kyo dan Lee Do Hyun
Ahmad Sahroni sangat menyayangkan terkait tindakan aparat yang menyemprotkan gas air mata ke Suporter.
Melalui akun instagramnya @ahmadsahroni88, mempertanyakan kanapa hasua menggunakan gas air mata saat meredam kerusuhan.
"tragedu besar dalam sejarah olah raga bola, kenapa musti pake gas air mata?" tulis Ahmad Sahroni seperti dikutip Media Blitar, Minggu 2 Oktober 2022.
Baca Juga: Jadwal Tayang Serial 'My Ice Girl' Lengkap Beserta Sinopsis dan Link Nonton Resminya
Lebih lanjut dalam caption unggahannya tersebut Ahmad Sahroni mengucappkan duka cita yang mendalam bagi korban.
"turut berduka cuta yang dalam bagi semua sodara kita yang telah gugur tadi malam, semoga amal ibadahnya di terima Allah SWT" ungkapnya.
Sedih banget liat keadaan tadi malam, kenapa melakukan cara itu?? kenapa??," lanjutnya.
Baca Juga: NONTON My Ice Girl Episode 1, 2, 3 Lengkap Beserta Sinopsis dan Jadwal Tayang
Kemudian Ahmad Sahroni juga menyebutkan semua yang terlibat harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Siapapun yang bertindak di lapangan harus di perikasa, harus segera di copot, Siapapun<" tegasnya.
Seperti diketahui, kerusuhan bermula ketika suporter mulai ricuh dan memasuki lapangan pertandingan akbiat kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Profil Biodata Lengkap Idham Mase Anggota DPRD Suami Catherine Wilson: Usia, Asal dari Partai Mana
Untuk meredap kericuhan aparat menyemprotkan gas air mata yang kemudian membuat panik suporter.
Suporter saling berhamburan dan berdesakan untuk keluar dari stadion, insiden desak-desakan tak terhindarkan.
Banyak korban yang berjartuhan yang kemudian menyebabkan menghlangnya ratusan nyawa.
Atas insiden tersbut pihak BRI Liga 1 menghentikan sementara laga selama sepekan, dan investigasi dilakukan.***