30 September Diperingati sebagai Hari Apa? Menilik Sejarah dan Kisah Mencekam G30S PKI Siapa Dalangnya?

28 September 2022, 19:22 WIB
30 September Diperingati Sebagai Hari Apa? Menilik Sejarah dan Kisah Mencekam G30S PKI Siapa Dalangnya? /ANTV official/

MEDIA BLITAR – 30 September ditetapkan sebagai hari nasional di Indonesia. Bagi kamu yang belum mengetahuinya, 30 September diperingati sebagai hari apa simak penjelasannya di sini?

Tanggal 30 September setiap tahunnya diperingati sebagai hari G30S PKI atau Hari Peringatan Pemberontakan G30S PKI.

Peringatan ini diperuntukkan kepada generasi muda untuk senantiasa mengingatkan kepada masyarakat tentang peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yakni pemberontakan oleh Gerakan 30 September 1965 oleh PKI.

Baca Juga: 20 Ucapan Mengenang Peristiwa G30S PKI, Sejarah Kelam 30 September 1965 Lalu

Peristiwa ini telah memberikan dampak besar bagi bangsa, bahkan beberapa dampak itu masih bisa kita rasakan hingga saat ini.

PKI adalah dari Partai Komunis Indonesia. Partai berlambang Palu Arit yang berlandaskan ideologi komunis.

Menyadur dari situs dnktv.uinjkt.ac.id, ideologi PKI sangat menentang agama. Mereka mengatakan agama adalah candu. Mereka juga menentang konsep Ketuhanan Yang Maha Esa, yang ada pada Sila Pertama Pancasila, Sebelum peristiwa G 30 S/PKI, PKI merupakan partai berhaluan komunis terbesar nomor tiga di seluruh dunia setelah Partai Komunis Uni Soviet dan Partai Komunis Cina. PKI memiliki pengaruh yang begitu besar.

Pengaruh yang besar itu bisa kita lihat dari kemenangan PKI pada pemilu 1955. PKI menduduki posisi keempat dengan pemilih sebanyak enam belas persen atau setara dengan dua juta orang.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI Nonton Live di ANTV Digital Free Gratis Online

G 30 S/PKI merupakan gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis. Gerakan ini dipimpin oleh DN Aidit yang saat itu merupakan ketua dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Di masa sekarang, peristiwa bersejarah ini memberikan banyak pembelajaran bagi generasi muda. Pemutaran ulang film G30S/PKI penting sebagai pengingat sejarah terutama untuk generasi milenial serta tidak menjadi polemik berkepanjangan di masyarakat.

Penayangan film ini merupakan hal penting karena peristiwa G30S/PKI sudah menjadi bagian sejarah bagi bangsa, sehingga pemerintah perlu memiliki satu suara dalam menunjukkan bahaya dari komunis, dan gambaran bahwa tidak berlakunya sistem komunis di Indonesia.

Baca Juga: JAM TAYANG Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI Hari ini Selasa 27 September 2022 di ANTV: Jejak Berdarah

Bung Karno pernah berkata “’JasMerah’, jangan sekali kali lupakan sejarah, Karena itu, kita haruslah faham bagaimana penghianatan dan kekejaman yang dilakukan PKI kepada bangsa indonesia, Cegah Pemikiran PKI!”

Dari peristiwa ini kita bisa belajar bahwa “Tuhan tidak mengubah nasib suatu bangsa sebelum Bangsa itu mengubah nasibnya Sendiri”.

Generasi muda juga harus belajar bahwa sebagai penerus bangsa jangan pernah melihat masa depan dengan buta, kita harus pergunakan peristiwa masa lampau yang dapat dijadikan kaca bengala dari pada masa yang akan datang, seperti perkataan Presiden Indonesia “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang” – Bung Karno.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film yang Cocok Disaksikan Menjelang Peringatan G30S PKI, Sejarah Kelam Indonesia

Menilik Sejarah dan Kisah Mencekam G30S PKI

Tepatnya pada tanggal 30 September sampai 1 Oktober 1965 dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hari tersebut menjadi salah satu sejarah dan kisah mencekam bagi pemerintah Indonesia pada waktu itu.

PKI merupakan salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia. Partai ini mengakomodir kalangan intelektual, buruh, hingga petani.

Pada pemilu tahun 1955, PKI berhasil meraih 16,4 persen suara dan menempati posisi keempat di bawah PNI, Masyumi, dan NU.

Baca Juga: Dampak Peristiwa G30S PKI Bagi Perjalanan Perkembangan Bangsa Indonesia, Apa Saja?

Sejarah berdirinya PKI tak lepas dari Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV), partai kecil berhaluan kiri yang didirikan oleh tokoh Sosialis Belanda, Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet atau dikenal dengan Henk Sneevliet.

Menyadur dari buku Sejarah untuk Kelas XII oleh Nana Supriatna, ISDV menyusup ke partai-partai lokal baik besar maupun kecil, seperti Sarekat Islam (SI).

Beberapa tokoh SI yang melejit pada saat itu antara lain Semaoen dan Darsono, yang tak lain berperan penting dalam pendirian PKI.

Pada tahun 1920-an, ISDV kemudian mengilhami lahirnya PKI dengan Semaoen sebagai ketua dan Darsono menjadi wakilnya.

Baca Juga: Daftar Peristiwa Penting di Bulan September: Mengenang Munir, Tragedi WTC, Hingga G30S PKI

Dilansir dari buku Tan Malaka berjudul Pergulatan Menuju Republik 1897-1925 yang ditulis oleh Harry A. Poeze, Tan Malaka sempat mengusulkan PKI sebagai Partai Nasional Revolusioner Indonesia. Namun, nama yang diusulkannya ditolak oleh Semaoen.

Pada tahun 1965 peristiwa G30S PKI pun pecah ditunggani oleh Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit, pemimpin terakhir PKI.

Di bawah kendali DN Aidit, perkembangan PKI semakin nyata walaupun diperoleh melalui sistem parlementer.

Menyadur dari buku Api Sejarah 2 oleh Ahmad Mansur Suryanegara, menurut Arnold C. Brackman, DN Aidit mendukung konsep Khrushchev, yakni ‘If everything depends on the communist, we would follow the peaceful way (bila segalanya bergantung pada komunis, kita harus mengikuti dengan cara perdamaian).’

Baca Juga: Fakta G30S PKI, Kronologi Singkat, Latar Belakang, dan Nama Pahlawan yang Jadi Korban

Pandangan itu disebut bertentangan dengan konsep Mao Ze Dong dan Stalin yang secara terbuka menyatakan bahwa komunisme dikembangkan hanya dengan melalui perang.

G30S PKI terjadi pada malam hingga dini hari, tepat pada akhir tanggal 30 September dan masuk 1 Oktober 1965.

Gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.

Baca Juga: Polisi Dikabarkan Tidak Main-Main Tembak Mati Penuduh Presiden Jokowi PKI Tepat di Kepala, Ini Faktanya

Keenam perwira tinggi yang menjadi korban G30S PKI antara lain Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jendral Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.

Demikianlah penjelasan mengenai 30 September diperingati sebagai hari apa? menilik sejarah dan kisah mencekam G30S PKI.***

Editor: Arini Kumalasari

Tags

Terkini

Terpopuler