Contoh Puisi Tema Hari Kemerdekaan RI, Singkat, Menyentuh Hati, Mengenang Sejarah

3 Agustus 2022, 14:31 WIB
Contoh Puisi Tema Hari Kemerdekaan RI, Singkat, Menyentuh Hati, Mengenang Sejarah /Pixabay.com/Carola68

MEDIA BLITAR - Simak berikut contoh puisi dengan tema Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang singkat, menyentuh hati, dan mengenang sejarah.

Menjelang HUT RI ke-77 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2022, puisi adalah salah satu penampilan favorit pada acara yang diselenggarakan.

Puisi singkat dengan tema Kemerdekaan RI pada artikel ini juga cocok untuk mengenang sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Selain itu, contoh puisi inu juga cocok untuk lomba. Karena pada bulan kemerdekaan biasanya banyak lomba yang diadakan, salah satunya adalah lomba puisi.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut contoh puisi dengan tema Kemerdekaan RI yang singkat, menyentuh hati, dan mengenang sejarah kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: 5 Contoh Puisi Singkat Tema Kemerdekaan RI, Cocok untuk HUT RI ke-77, 17 Agustus 2022

Puisi 1

Judul: Menatap Merah Putih
Karya: Sapardi Djoko Darmono

Menatap merah putih
Melambai dan menari-nari di angkasa
Kibarannya telah banyak menelan korban
nyawa dan harta benda

Berkibarnya merah putih
Yang menjulang tinggi di angkasa
Selalu teriring senandung lagu Indonesia Raya
Dan tetesan air mata

Dulu, ketika masa perjuangan pergerakan kemerdekaan
Untuk mengibarkan merah putih harus diawali dengan pertumpahan darah
Pejuang yang tak pernah merasa lelah
untuk berteriak : Merdeka!

Menatap merah putih
Adalah perlawanan melawan angkara murka
Membinasakan penindas dari negeri tercinta Indonesia

Menatap merah putih
Adalah bergolaknya darah demi membela kebenaran dan azasi manusia
Menumpas segala penjajahan di atas bumi pertiwi

Menatap merah putih
Adalah kebebasan yang musti dijaga dan dibela
Kibarannya di angkasa raya
Berkibarlah terus merah putihku dalam kemenangan dan kedamaian

Baca Juga: Perdana! J-Hope BTS Tampil di Festival Musik Lollapalooza: Saya Bangga pada Diri Sendiri

Puisi 2

Judul: Kita Adalah Pemilik Sah Negeri Ini
Karya: Taufik Ismail

Tidak ada pilihan lain
Kita harus berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur

Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu

Dalam setiap kalimat yang berakhiran
"Duli Tuanku ?"
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan

Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya, inikah yang namanya merdeka

Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus berjalan terus

Baca Juga: Profil Syech Zaki, Suami Tasyi Athasyia yang Curi Perhatian Netizen

Puisi 3

Judul: Karawang Bekasi
Karya: Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati ?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa

Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata

Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami

Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat

Berilah kami arti
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu

Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
Yang Terampas Dan Yang Terputus.

Itulah contoh puisi dengan tema Kemerdekaan RI yang singkat, menyentuh hati, dan mengenang sejarah. ***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler