Perusahaan perangkat lunak tersebut tidak mau menyebutkan organisasi yang menjadi target atau yang sudah dibobol oleh peretas.
Baca Juga: Jelang Pergantian Hari, Gempa Bumi 5,0 Guncang Perairan Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Baca Juga: Iwan Fals Dikritik Netizen Usai Unggah Foto Ribuan Penjemput Habib Rizieq
Selain itu, Microsoft juga menolak menyebutkan waktu atau deskripsi yang tepat mengenai upaya pertasan tersebut.
Kedutaan Rusia yang berada di Washington berkali-kali membantah tuduhan keterlibatan dalam spionase digital tersebut.
Dalam email yang diterima Reuters, Kedutaan Rusia mengatakan bahwa “Tidak ada yang bisa kami tambahkan” pada penyangkalan yang sebelumnya.
Sementara itu, perwakilan Korea Utara untuk PBB tidak menanggapi ketika diminta untuk berkomentar tentang tuduhan tersebut.
Baca Juga: Kabar Gembira! Bantuan Sosial Tunai Diperpanjang Hingga 2021
Baca Juga: Jadwal Tayang dan Starting Grid MotoGP Valencia 2020, Morbidelli Pole Position, Rossi Start ke-16
Selain itu, Pyongyang sebelumnya juga membantah melakukan peretasan di luar negeri.