Network
Baca Juga: Road Trip Saat Libur Akhir Pekan? Ini Persiapan Sebelum Melakukan Road Trip
"Kita mengalami kenaikan BESAR, tetapi mereka mencoba MENCURI di Pemilu. Kita tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara tidak dapat diberikan setelah Polling ditutup!" lanjut Trump dalam cuitannya.
Namun, cuitan terakhir Trump soal kenaikan suara tersebut lantas segera ditandai oleh Twitter sebagai konten 'menyesatkan'.
Twitter menjelaskan bahwa sebagian atau semua konten yang disebarkan dalam cuitan itu diperdebatkan dan mungkin memberikan informasi menyesatkan tentang cara berpartisipasi dalam pemilihan umum atau proses kemasyarakatan lainnya.
Baca Juga: Kartu Prakerja Dibuka Lagi! Tidak Lolos Lebih 3 Kali, Lakukan Cara Berikut Agar Diprioritaskan
Baca Juga: Menikah dengan Mantan Artis Cilik, Intip Perjalanan Karir Baskara Mahendra
Lantas, siapakah yang akan menjadi Presiden AS selanjutnya?
Calon presiden (capres) yang pertama mencapai target electoral votes akan memenangkan pilpres AS. Setidaknya dibutuhkan 270 electoral votes, dari total 538 electoral votes yang ada, untuk memenangkan pilpres AS.
Penghitungan hasil pilpres AS di beberapa negara bagian AS yang belum masuk, akan menjadi penentu apakah Donald Trump atau Joe Biden yang menang.
Berdasarkan data terbaru media terkemuka AS, Fox News, menunjukkan Biden meraih 238 electoral votes dan Trump meraih 213 electoral votes. Joe Biden juga dilaporkan berhasil mengungguli perolehan suara Trump untuk popular votes.
