Network
MEDIA BLITAR - Akumulasi pertambahan kasus virus corona (COVID-19) selama hampir enam bulan lamanya, menjadi sebuah kekhawatiran masyarakat diseluruh dunia.
Sejak awal kemunculan pertamanya di Tiongkok pada Desember 2019 lalu, kini telah menyebar ke 213 negara lainnya yang juga memiliki kasus virus corona.
Bermacam gejala dan pengalaman pasien positif pun semakin berkembang dan kompleks, membuat tim medis terus berusaha membantu orang-orang mencapai proses penyembuhan yang cepat.
Baca Juga: Penumpang Kereta Api Dimudahkan Dengan Diperpanjangnya Surat Keterangan Bebas Covid-19
Para ilmuwan di setiap negara umumnya turut melakukan penelitian terkait vaksin dan obat yang efektif untuk menekan penyebaran virus corona menjadi lebih lanjut.
Seperti dikutip MEDIA BLITAR yang dilansir Pikiran-Rakyat.com dari laman World O Meters, penambahan kasus positif virus yang menyerang sistem pernapasan itu masih melonjak setiap harinya.
Per Senin, 29 Juni 2020 total kasus virus corona di dunia mencapai 10.232.089 orang dengan 504.005 pasien meninggal dunia.
Baca Juga: VIRAL! Bukan Orang Sakit, Tapi Kambing yang Naik Ambulans Desa di Lumajang
Namun kasus sembuh Covid-19 cukup memiliki rentang jauh dibandingkan pasien meninggal dunia, yakni sebanyak 5.546.770 orang berhasil dipulihkan sehingga dapat kembali ke rumah masing-masing.
Negara paling banyak memiliki virus corona secara global masih ditempati oleh Amerika Serikat (AS) selama beberapa minggu terakhir.
