MEDIA BLITAR - Kepala Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada Kamis, 24 Februari mendesak semua pihak dalam konflik Ukraina untuk menghormati hukum humaniter internasional, melindungi warga sipil dan layanan penting seperti air dan pasokan listrik.
Lebih lanjut, seperti yang diwartakan Reuters bahwa Presiden ICRC Peter Maurer mengatakan dalam sebuah tweet: "Tim @ICRC menanggapi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan mereka harus dapat melanjutkan pekerjaan penyelamatan jiwa mereka."
Badan yang berbasis di Jenewa ini, memiliki sekitar 600 pekerja bantuan di seluruh Ukraina, termasuk 400 di timur, telah membantu menyediakan air di wilayah Donetsk setelah dua stasiun pompa air rusak akibat penembakan akhir pekan, yang telah mengganggu pasokan air untuk 1 juta orang.
Seperti yang diwartakan sebelumnya, jika Rusia meluncurkan invasi skala penuh terhadap Ukraina. Beberapa poin yang terjadi di antaranya yaitu:
- Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan "operasi militer khusus" melawan Ukraina pada Kamis pagi, untuk menghilangkan apa yang disebutnya sebagai ancaman serius.
- Putin mengatakan tujuannya adalah untuk mendemiliterisasi dan 'denazifikasi' Ukraina.
- Presiden Volodymyr Zelensky menyetujui dekrit tentang darurat militer, parlemen menyetujui tindakan itu.
Baca Juga: Konflik Rusia Ukraina Pecah, Presiden Zelensky Umumkan Darurat Militer
- Dari penjelasan dinas penjaga perbatasan Ukraina, Pasukan Rusia menyerang Ukraina dari Belarusia, serta Rusia dengan dukungan Belarusia sekitar pukul 5 pagi waktu setempat pada hari Kamis, serangan diluncurkan dari Krimea.