Abdullah Tırabzon, seorang akademisi dari Fakultas Teologi Universitas Istanbul, juga sependapat dengan Diyanet.
Baca Juga: Jam Tayang Layangan Putus di RCTI Hari Ini, Sinopsis: Kinan Mencium Bau Perselingkuhan Mas Aris
“Virtual dan realitas tidak akan pernah bisa sama. Setelah Anda melakukan kunjungan virtual ke ka'bah, umrah maupun kegiatan ziarah anda hanyalah sekedar kegiatan dunia maya,”kata Tırabzon.
Menurutnya, istilah agama ketika dibawa dalam dunia metaverse akan sangat berbahaya dan beresiko.
"Jika muncul gagasan 'haji di metaverse' hari ini, maka besok akan muncul lagi gagasan 'sholat di metaverse.' Ini semua adalah pemikiran yang sempit," jelas Tirabzon.***