Baca Juga: Joe Biden AS Nggak Panik, Ngaku Punya Segudang Alat yang Siap Tempur untuk Lawan Varian Baru Omicron
“Kendali perbatasan dapat mengulur waktu, tetapi semua negara dan masyarakat harus bersiap menghadapi lonjakan kasus baru,” kata Takeshi Kasai Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, seperti dikutip dari laman Reuters.
Menurutnya mengatakan, bahwa penutupan pintu kedatangan internasional itu tidak bisa menjadi satu-satunya cara yang bisa diandalkannya dan masyarakat seharusnya tidak mengandalkan pembatasan perbatasan.
Baca Juga: Aturan Baru Karantina WNA-WNI dari Luar Negeri 7 Hari, Imbas Muncul Varian Omicron
“Hal yang terpenting adalah bersiap dengan varian ini, yang berpotensi lebih menular. Sejauh informasi yang ada, menunjukkan bahwa kami tidak perlu mengubah pendekatan kami,” katanya lagi.
Oleh sebab itu, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama masyarakat disebut harus banyak belajar ketika varian Delta pertama kali muncul dan memberikan vaksin kepada seseorang yang rentan terhadap virus tersebut.
Baca Juga: Efek Muncul Varian Omicron, Indonesia Karantina WNA-WNI dari Luar Negeri 7 Hari Cegah
Selain itu penerapan langkah-langkah protokol kesehatan juga harus tetap dilakukan, meskipun saat ini obat untuk virus Covid-19 sudah ada tapi masih belum dipastikan.
Meski demikian beberapa waktu lalu ramai terdengar mengenai Favipiravir, namun hal tersebut bukanlah obat Covid-19 melainkan obat terapi untuk virus tersebut dan langkah yang dinilai paling tepat untuk menghindari virus Covid-19 adalah menerapkan protokol kesehatan.***