Network
MEDIA BLITAR - Saat ini seluruh dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19, termasuk Indonesia dan dimana virus tersebut memakan jumlah kematian tertinggi.
Hingga kini pemerintah sedang mempercepat program vaksinasi dan membatasi warganya untuk tidak keluar kota, agar mengurangi kasus penyebaran virus Covid-19 dari berbagai varian.
Baca Juga: 5 Fakta Terbaru Varian Omicron, Dari Resiko hingga Vaksin untuk Cegah Penularan
Bahkan pejabat WHO (World Health Organization) memberikan sebuah peringatkan kepada seluruh bangsa di dunia, terkait dengan lonjakan kasus Covid-19 yang sebelumnya dimana lonjakan kasus tersebut sering terjadi ketika libur panjang.
Namun mendekati akhir tahun, akan ada libur natal dan tahun baru yang dikhawatirkan akan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.
Baca Juga: 5 Gejala Umum Orang Terinfeksi Varian Baru Omicron, Salah Satunya Menyerang Anak Muda Belum Divaksin
Apalagi dengan kedatangan varian virus Covid-19 Omicron yang membuat seluruh negara juga harus mewaspadai dengan kehadiran varian virus tersebut.
Oleh karena itu, beberapa negara yang melakukan penutupan akses untuk Warga Negara Asing (WNA), terutama berasal dari Afrika Selatan.
Selain itu, lonjakan virus Covid-19 juga diprediksi akan terjadi di kawasan Asia-Pasifik.
Baca Juga: Joe Biden AS Nggak Panik, Ngaku Punya Segudang Alat yang Siap Tempur untuk Lawan Varian Baru Omicron
“Kendali perbatasan dapat mengulur waktu, tetapi semua negara dan masyarakat harus bersiap menghadapi lonjakan kasus baru,” kata Takeshi Kasai Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, seperti dikutip dari laman Reuters.
Menurutnya mengatakan, bahwa penutupan pintu kedatangan internasional itu tidak bisa menjadi satu-satunya cara yang bisa diandalkannya dan masyarakat seharusnya tidak mengandalkan pembatasan perbatasan.
Baca Juga: Aturan Baru Karantina WNA-WNI dari Luar Negeri 7 Hari, Imbas Muncul Varian Omicron
“Hal yang terpenting adalah bersiap dengan varian ini, yang berpotensi lebih menular. Sejauh informasi yang ada, menunjukkan bahwa kami tidak perlu mengubah pendekatan kami,” katanya lagi.
Oleh sebab itu, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama masyarakat disebut harus banyak belajar ketika varian Delta pertama kali muncul dan memberikan vaksin kepada seseorang yang rentan terhadap virus tersebut.
Baca Juga: Efek Muncul Varian Omicron, Indonesia Karantina WNA-WNI dari Luar Negeri 7 Hari Cegah
Selain itu penerapan langkah-langkah protokol kesehatan juga harus tetap dilakukan, meskipun saat ini obat untuk virus Covid-19 sudah ada tapi masih belum dipastikan.
Meski demikian beberapa waktu lalu ramai terdengar mengenai Favipiravir, namun hal tersebut bukanlah obat Covid-19 melainkan obat terapi untuk virus tersebut dan langkah yang dinilai paling tepat untuk menghindari virus Covid-19 adalah menerapkan protokol kesehatan.***
