Mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao Kesal dengan Negaranya Sendiri dan Suruh Rakyatnya Pergi

22 September 2020, 23:48 WIB
Xanana Gusmao Mantan Presiden Timor Leste /Alchetron

MEDIA BLITAR – Sosok mantan presiden Timor Leste, Xanana Gusmao boleh dikatakan sebagai motor penggerak kemerdekaan Timor Leste.

Perlu diketahui, dalam konflik Indonesia-Timor Timur puluhan tahun silam, Xanana Gusmao menjadi sasaran utama ABRI.

Namun kini, Xanana Gusmao harus menghadapi saudara sebangsanya sendiri untuk memajukan Timor Leste jika tak mau sengsara kedepannya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ngotot Pilkada 2020 Harus Tetap Lanjut, Disebut-sebut Karena Demi Anak dan Mantu

Sebagaimana diberitakan Zona Jakarta dalam artikel “Parah! Xanana Gusmao Jengkel dengan Negaranya Sendiri dan Suruh Rakyatnya Minggat dari Timor Leste”, pada tahun 2019, lebih dari setengah juta penduduk Timor Leste yang berada di posisi level kemiskinan yakni 559.000, jika dipresentasikan hanya sekitar 45,7 persen saja.

Malah jumlah ini lebih parah dan banyak dibandingkan tahun sebelumnya di tahun 2018 ada 581.000 orang.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Mengundurkan Diri, Karena Mengaku Gagal Mengatasi Virus Corona di Ceko

Survey MPI menyebutkan nilai kemiskinan Timor Leste ada sebanyak skala 0,210 atau setara 45,8 persen. Bahkan PBB menuliskan dalam list Timor Leste berada di urutan 152 dari 162 negara yang tergabung, ini artinya negara tersebut berada di 10 urutan terbawah di dunia.

Sementara, secara survey lain menunjukkan ada 26,1 persen orang yang rentan alami kemiskinan dan 27,8 persen rakyat Timor Leste mendapatkan layak kesehatan di 2019.

UNDP merupakan salah satu sistem Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memaksimalkan potensi negara-negara dunia dalam sisi pembangunan, termasuk di Timor Leste.

Baca Juga: Kini Muncul Wabah Baru Brucellosis di Tiongkok, Diduga Akibat Kebocoran Pabrik Biofarma

Dikutip dari The Oekusi Post, Senin 21 September 2020 sebuah laporan trimestral dari Banco Central Timor-Leste (BCTL) baru-baru ini mengumumkan bahwa dana abadi minyak bumi Timor Leste (Fundu Petróleu) saat ini telah mencapai $ 18,4 miliar.

Dana abadi itu rapat tersimpan di New York, Amerika Serikat (AS). Timor Leste harus cermat menggunakan dana itu.

Pasalnya banyak orang mulai berpikir dan prihatin akan kesinambungan keuangan pemerintah yang sebenarnya, terutama rencana pemerintah yang menganggarkan dana senilai $ 1,4 miliar untuk tahun 2021.

Baca Juga: Baru! BioCloud Diklaim Sebagai Alat yang Mampu Mengenali Virus COVID-19 di Udara

Menteri Keuangan Fernando Hanjam dalam intervensinya mengatakan, seminar ini untuk merefleksikan komitmen pemerintah dalam penyusunan APBN 2021 guna merespon dampak wabah Covid-19, terutama pemulihan ekonomi atau rekonstruksi dan juga untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dan pencapaian kualitas pekerjaan umum bagi masyarakat.

 Perdana Menteri Taur Matan Ruak melalui sambutannya pada acara pembukaan seminar mengingatkan bahwa "2020 adalah tahun yang penuh tantangan, karena dulu APBN tidak lolos di Parlemen Nasional , yang memaksa negara hanya menggunakan dana dua desimal dengan situasi politik baru di parlemen untuk mendukung pemerintah, tanpa pemilihan awal.

Baca Juga: Innalillahi! Bupati Berau Meninggal, Setelah Dinyatakan Positif Covid-19

"Masalah belum selesai karena setelah itu terjadi lagi bencana alam pada 13 Maret dan 22 Mei yang merusak rumah dan fasilitas umum masyarakat dengan kerugian hingga $ 50 juta."

"Belum lagi munculnya Covid-19 yang tidak hanya berdampak terhadap sanitasi dan kurangnya peralatan medis, tetapi memicu dampak ekonomi dan sosial ” ujar Matan Ruak.

Menanggapi semua tantangan tersebut, kepala pemerintahan menyebut kematangan jajaran pemerintah dan warga negara yang meningkat signifikan, karena tidak hanya menghadapi berbagai masalah, tetapi juga mencari solusi.

Baca Juga: Tiongkok Umumkan untuk Bersiap Perang di Laut China Selatan, Kerahkan Pesawat Tempur dan Pengebom

Khusus untuk upaya pencegahan pandemi Covid-19, kepala pemerintahan menjelaskan, hingga saat ini berusaha menyeimbangkan situasi dengan jawaban atas aspek kesehatan dan dampak sosial ekonomi, di sisi lain, dengan melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan Covid-19, dengan melaksanakan paket pemulihan ekonomi dan pembentukan komisi untuk menangani rencana rekonstruksi ekonomi.

Perdana Menteri berharap bahwa presentasi yang dilakukan dalam seminar tersebut nantinya dapat berkontribusi pada gagasan penetapan prioritas APBN 2021.

Dalam seminar tersebut, peserta menyaksikan presentasi program, metas prioritas, capaian sosial ekonomi dan dampak Covid-19, capaian keuangan politik dan usulan RAPBN 2021.

Baca Juga: BLT Tahap 4 Akan Cair Hari Ini, Simak Alur Pencairan Dana Dari Kemnaker Berikut

Seminar diakhiri dengan debat tentang semua prioritas nasional dan batas maksimum usulan APBN 2021.

Sementara itu, pemimpin karismatik Kay Rala Xanana Gusmão meyakini bahwa Timor Leste memiliki dana abadi di bank New York, Amerika Serikat dan Xanana sangat yakin bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara akan disahkan dengan suara mayoritas di Parlemen Nasional.

Baca Juga: Darurat Isu Resesi, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kita Minus

“Anggaran bisa saja disetujui, tapi prosedurnya bermasalah, maka Angela Freitas diminta untuk tidak menurunkan People Power untuk melengserkan Presiden Republik, biarkan saja dia turun,” kata Xanana di Dili akhir pekan lalu.

Xanana menambahkan, dana minyak masih ada, tapi menurutnya, jika pemerintah ini memimpin 10 tahun lagi, semua orang (di Timor Leste) akan mati.

Baca Juga: BTS Bakal Jadi Pembicara di Sidang Umum Ke-75 PBB 2020: BTS Sampaikan Message of Hope

“Anggaran bisa saja disetujui, tapi prosedurnya bermasalah, maka Angela Freitas diminta untuk tidak menurunkan People Power untuk melengserkan Presiden Republik, biarkan saja dia turun,” kata Xanana di Dili akhir pekan lalu.

Xanana menambahkan, dana minyak masih ada, tapi menurutnya, jika pemerintah ini memimpin 10 tahun lagi, semua orang (di Timor Leste) akan mati.

***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler