MEDIA BLITAR - Hari ini Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat. Indeks Nasdaq Composite berhasil menuliskan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Dini hari tadi, Jumat 21 Agustus 2020 waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat dari 0,17% menuju ke 27.793,73. Sementara S&P 500 naik 0,32% menuju 3.385,51.
Selanjutnya Nasdaq melesat drastis 1,06% menjadi 11.264,95.
Baca Juga: Jangan Ketinggalan Jadwal Pencairan BLT BPJS, Cermati Syarat Berikut
Saat ini Nasdaq dan S&P telah membukukan kenaikan secara year to year masing-masing 25,54% dan 4,79%. DJIA masih tertinggal dengan koreksi 2,8% terhitung dari akhir 2019.
Pada awalnya investor di Wall Street sempat ragu melihat data ketenagakerjaan yang baru. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan klaim tunjangan pengangguran sebanyak 1,106 juta, atau naik 971.000 dibandingkan pekan sebelumnya.
Namun akhirnya pelaku pasar sadar jika kekuatan besar pemulihan ekonomi adalah bank sentral AS.
Baca Juga: Pose Seksi Di Pantai, Salmafina Sunan Kembali Dicibir Netizen : Semoga Allah Memberi Hidayah
Untuk itu mereka masih berharap mengenai kebijakan antara legislatif dan eksekutif terkait paket stimulus fiskal.
“Investor melihat kemerosotan ekonomi sudah begitu dalam, sehingga proses pemulihan akan segera dimulai. Terlebih The Fed masih memberikan dukungan. Terlepas benar atau salah, beginilah yang terjadi,” ungkap Chief Market Strategist di reynold Strategist, Brian Reynolds.
Baca Juga: Rilis Single Terbaru ‘Dynamite’, BTS Ungkap Pesan Khusus Untuk ARMY
Saham teknologi memang menajdi tumpuan Wall Street untuk menaikkan indeks Nasdaq. Harga saham microsoft naik 2,33%, Apple naik 2,22%, dan Intel ada apada 1,74%.
Kenaikan saham Intel ini terjadi pasca mereka mengumumkan rencana pembelian kembali senilai 10 triliun dollar Amerika.
***