Pentagon AS Turut Prihatin Atas Hilangnya Nyawa Terkait Ledakan Dahsyat di Beirut, Ibukota Lebanon

5 Agustus 2020, 10:17 WIB
terlihat kepulan asap dan bola api di ledakan Beirut. (ANTARA) /

MEDIA BLITAR - Ledakan Dahsyat mengguncang Beirut, ibukota Lebanon, pada hari Selasa 4 Agustus 2020, yang menyebabkan ratusan korban meninggal, dan ribuan korban lainnya luka-luka.

Dilansir Reuters, Gubernur Pelabuhan Beirut sempat mengatakan bahwa tim pemadam kebakaran di lokasi itu seolah menghilang setelah ledakan.

Baca Juga: BREAKING NEWS : Ledakan Dahsyat di Lebanon, Menghancurkan Ibukota Beirut, Sejumlah Rumah Rusak Berat

Sehingga tak sedikit orang kemudian berasumsi mengenai penyebab ledakan tersebut.

Juru bicara Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Farhan Haq mengatakan, penyebab ledakan belum diketahui secara jelas.

"Kami tidak memiliki informasi tentang apa yang telah terjadi secara tepat, apa yang menyebabkan ini, apakah ini tindakan tidak disengaja atau buatan manusia," ujarnya.

Baca Juga: Masih Banyak Warga Terjebak di Reruntuhan Rumah, Korban Ledakan Dahsyat di Beirut, Ibukota Lebanon

Anggota Pentagon Amerika Serikat (AS) pun menyatakan keprihatinannya untuk masyarakat Lebanon yang tengah terluka.

"Kami sadar dengan ledakan itu dan prihatin dengan kemungkinan hilangnya nyawa karena ledakan sebesar itu," ujarnya.

Ledakan juga dirasakan oleh warga yang tinggal di sebuah pulau di bagian barat Lebanon, Siprus.

Baca Juga: Ledakan Dahsyat di Beirut, Ibukota Lebanon, Diduga Berasal Dari Gudang Bahan Peledak

Pemerintah AS kemudian segera mengambil tindakan melalui arahan Donald Trump agar melacak ledakan mematikan di Beirut.

Hal itu ditegaskan pula oleh juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany yang mengatakan kepada sebuah konferensi pers pada Selasa, 4 Agustus 2020.

Menurut laporan televisi lokal, ledakan di salah satu pelabuhan utama Beirut membuat kerusakan parah pada beberapa rumah, termasuk rumah mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri.***

Editor: Ninditoo

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler