MEDIA BLITAR - Setelah sempat gagal bergabung dengan NATO, kini Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengajukan keanggotaan negaranya kepada Uni Eropa (EU).
Pengajuan tersebut ditandangani pada Senin 28 Februari 2022 yang lalu.
Zelenskiy mengungkapkan jika bergabungnya Ukraina kedalam Uni Eropa agar mendapat berbagai keuntungan yang berhak diterima sebagai anggota EU.
Baca Juga: Antonov An-225 Mriya, Salah Satu Pesawat Terbesar di Dunia Diduga Hancur Akibat Serangan Rusia
Keuntungan bergabung dengan EU antara lain dapat menggunakan mata uang Euro, bepergian antar negara tanpa visa, hingga bantuan keamanan militer.
Keputusan ini diambil di tengah konflik Rusia dan Ukraina dimana pasukan Rusia dikabarkan terus mendekat ke kota Kiev, ibukota Ukraina.
Hal ini dibenarkan oleh Zelenskiy melalui akun Twitter resminya, yang mengatakan jika dia telah berdiskusi dengan para petinggi negara anggota EU, tentang keikutsertaan Ukraina kedalam Uni Eropa kedepannya.
Di dalam diskusi tersebut membahas tentang berbagai hal, diantaranya bantuan ekonomi, pertahanan, dan status keanggotaan Ukraina bagi Uni Eropa.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengumumkan bahwa EU menginginkan Ukraina untuk bergabung secepatnya, menurut pernyataan yang dikutip pada 27 Februari 2022.
"Mereka adalah salah satu dari kami dan kami ingin mereka masuk," katanya, dikutip dari Metro.
Baca Juga: Presiden Ukraina Berjanji Tetap Berada di Kyiv dan Menyebutkan Sebagai Target Nomor Satu Rusia
Ukraina sendiri berbatasan dengan beberapa negara anggota Uni Eropa, seperti Polandia dan Slovakia.
Sebelumnya, Ukraina sempat menandatangani Perjanjian Asosiasi dengan EU pada 2017, yang berhubungan dengan kesepakatan ekonomi, hak-hak pekerja, dan relasi politik kedua pihak.
Selain itu, Ukraina juga sebagai anggota dari east partnership atau Kemitraan Timur dan Kebijakan Lingkungan Eropa.
Baca Juga: PLTN Chernobyl Dikuasai Rusia, Level Radiasi Dilaporkan Meningkat
Dalam upaya membantu Ukraina, beberapa negara termasuk Uni Eropa mengirimkan banyak bantuan berupa uang dan senjata.
Uni Eropa juga memberlakukan larangan terbang kepada maskapai Rusia serta media-media yang mendukung dan didukung Rusia, berada di berbagai negara anggotanya telah dilarang untuk menyiarkan berita.
EU bersama negara lainnya seperti Inggris, Amerika dan Kanada telah menjatuhkan banyak sanksi kepada Rusia.
Baca Juga: Tanggapi Situasi Invasi Rusia atas Ukraina, Palang Merah Desak Semua Pihak Lindungi Warga Sipil
Walaupun Uni Eropa menyambut Ukraina dengan tangan terbuka, namun belum dapat dipastikan kapan Ukraina akan resmi diterima menjadi anggota.
Persetujuan para pemimpin negara Eropa lain dan prosedur-prosedur selanjutnya yang harus ditempuh Ukraina juga masih belum jelas.***