Presiden Ukraina Berjanji Tetap Berada di Kyiv dan Menyebutkan Sebagai Target Nomor Satu Rusia

25 Februari 2022, 14:35 WIB
Presiden Ukraina Berjanji Tetap Berada di Kyiv dan Menyebutkan Sebagai Target Nomor Satu Rusia // Reuters/Carlos Barria

MEDIA BLITAR – Kemarin Rusia melancarkan serangan militer terhadap Ukraina dengan menggunakan berbagai gencatan senjata.

Kejadian tersebut sempat menjadi trending Twitter hingga beredar banyaknya video yang memperlihatkan suasana saat peperangan.

Namun, kejadian tersebut diungkapkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, berjanji untuk tetap berada di Kyiv dan menyebutkan dirinya sebagai target nomor satu Rusia.

Baca Juga: Apa Arti Genosida yang Jadi Alasan Utama Rusia Invasi Wilayah Ukraina? Putin: Pantas Diserang!

“Musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu,” kata Volodymyr Zelenskiy, seperti dikutip dari laman Reuters.

Dalam pernyataannya itu muncul, ketika pasukannya bertempur melawan tentara Rusia yang bergerak menuju ibu kota Ukraina dalam serangan terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak perang dunia kedua, hingga ia akan bertahan di ibu kota bersama dengan keluarganya di Ukraina.

“Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin memusnahkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negaranya,” katanya lagi.

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Berperang, Ini Dampak Negatif Terhadap Indonesia

“Saya akan bertahan di ibu kota. Keluarga saya juga di Ukraina,” ucap Volodymyr Zelenskiy.

Kemarin, Rusia juga melancarkan invasi lewat darat, udara dan laut yang menyusul pernyataan perang Presiden Vladimir Putin.

Namun, hal tersebut diperkirakan sekitar 100.000 orang menyelamatkan diri ketika terjadi ledakan dan tembakan mengguncang kota-kota besar di Ukraina, serta dilaporkan ada puluhan orang yang tewas.

Baca Juga: China Tanggapi Perang Rusia dan Ukraina: 100 Sanksi Terhadap Rusia Nggak Ada Gunanya!

Sementara menurut pejabat Amerika Serikat dan Ukraina, mengatakan Rusia dimaksudkan merebut kyiv dan menggulingkan pemerintah yang dianggap Putin sebagai boneka Amerika Serikat.

Saat itu tentara Rusia menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, ketika mereka bergerak maju melintasi rute terpendek ke Kyiv dari belarus ke arah utara.

Menurut Putin mengatakan, Rusia melakukan operasi militer khusus untuk menghentikan genosida pemerintah Ukraina, terhadap rakyatnya sendiri dan tuduhan yang disebut tidak berdasar oleh Barat.

Baca Juga: Rusia Gencarkan Tembakan Senjata ke Ukraina, Playoff Piala Dunia 2022 Kontra Polandia Terancam Gagal

Menurutnya mengatakan Ukraina merupakan negara yang tidak sah, karena secara historis tanahnya milik Rusia.

Hingga kini Zelenskiy, mengatakan ada 137 personel militer, warga sipil yang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam pertempuran itu, sebelumnya pejabat Ukraina melaporkan sedikitnya 70 orang kehilangan nyawa.

Selain itu, Amerika Serikat dan NATO lainnya telah mengirim bantuan militer ke Ukraina tapi belum ada langkah untuk mengerahkan pasukan, karena khawatir dapat memicu konflik yang lebih luas.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler