Waspada Muncul Varian Omicron di Tengah Peningkatan COVID-19 Sepekan Terakhir: Larangan WNA Saja Tak Cukup

30 November 2021, 22:17 WIB
Varian virus corona terbaru ditemukan bernama Omicron/Waspada Muncul Varian Omicron di Tengah Peningkatan COVID-19 Sepekan Terakhir: Larangan WNA Saja Tak Cukup /Dado Ruvic/REUTERS

MEDIA BLITAR - Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Hidayatullah Muttaqin mengingatkan seluruh lapisan masyarakat harus waspada dan berhati-hati dengan penyebaran varian baru Omicron di tengah peningkatan COVID-19 sepekan terakhir.

"Cepatnya penyebaran varian Omicron ke berbagai negara menuntut kesigapan pemerintah untuk mencegah masuknya varian berbahaya ini ke Indonesia," ujarnya di Banjarmasin dilansir dari Antara, Selasa 29 November 2021.

Baca Juga: 5 Fakta Covid-19 Varian Baru Omicron, Mengenal Gejala dan Risiko Virus Jenis Anyar

Pelarangan masuknya WNA dari negara Afrika menurut dia tidaklah cukup efektif untuk mencegah laju penyebaran COVID-19 karena penyebarannya sudah lintas benua.

Selain skrining dan penetapan syarat masuk yang lebih ketat, pemerintah perlu lebih cepat memperlambat mobilitas penduduk yang sudah tinggi saat ini.

"Jangan menunggu waktu menjelang liburan akhir tahun sebagaimana rencana kebijakan PPKM level 3 di seluruh wilayah Indonesia pada periode tersebut," tuturnya.

Baca Juga: Perbatasan China-Rusia di Lockdown Usai Belasan Kasus Varian Baru COVID-19 Omicron Muncul

Terlepas persoalan varian Omicron, kasus COVID-19 di Indonesia mulai mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir.

Muttaqin merujuk data Kementerian Kesehatan pada 21-27 November ada 2.320 kasus konfirmasi, naik 2,4 persen dibandingkan kasus yang terjadi pada periode 14-20 November.

"Ini pertama kalinya kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan setelah dalam beberapa bulan terakhir terus menurun setiap pekannya," ujarnya.

Di samping pengetatan pintu masuk dan pengendalian mobilitas penduduk, strategi 3T (testing, tracing dan treatment), Muttaqin menekankan pentingnya edukasi dan penerapan protokol kesehatan di masyarakat diperkuat.

Baca Juga: Muncul Belasan Kasus Varian Baru COVID-19 Omicron Ditemukan, Perbatasan China-Rusia Berlakukan Lockdown Total

"Jangan sampai kita terlambat melakukan pencegahan sebagaimana keterlambatan mitigasi masuk dan menyebarnya varian Delta yang menyebabkan terjadinya gelombang kedua pada Juli lalu," ucapnya.

Perhatian dunia saat ini tertuju dengan adanya varian baru Omicron atau B.1.1.529. WHO telah memasukkan varian Omicron ini sebagai Variant of Concern (VoC) pada 26 November 2021 karena kecepatan penularannya dan kemampuannya meningkatkan risiko reinfeksi.

Sebaran varian Omicron berdasarkan data GISAID per 27 November telah mencapai 10 negara yaitu Afrika Selatan, Bostwana, Australia, Inggris, Hong Kong, Kanada, Italia, Belgia, Israel dan Austria.

Baca Juga: Pakar Afrika Selatan Yakin 100 Persen Vaksin COVID-19 Efektif Cegah Omicron

Kasus terbanyak berdasarkan sampel genom varian Omicron berasal dari Afrika Selatan dengan jumlah 109 dan distribusi 72 persen sampel global.

Sementara situasi di Afrika Selatan dalam satu pekan terakhir semakin memburuk. Jumlah penduduk Afrika Selatan yang dikonfirmasi COVID-19 dalam periode 21-27 November sebanyak 29.373 kasus. Jumlah tersebut naik secara dramatis sebesar 740 persen dibandingkan banyaknya kasus yang dilaporkan sepekan sebelumnya 14-20 November.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler