Dokter asal Afrika Selatan Beberkan Varian COVID-19 Omicron Punya Gejala Tidak Biasa di dalam Tubuh, Apa Itu?

28 November 2021, 18:16 WIB
Dokter asal Afrika Selatan Beberkan Varian COVID-19 Omicron Punya Gejala Tidak Biasa di dalam Tubuh, Apa Itu? //Pexels/EVG Culture/

MEDIA BLITAR – dr. Angelique Coetzee yang merupakan dokter umum dan kepala Asosiasi Medis Afrika Selatan memperingatkan varian baru COVID-19 yang dijuluki Omicron disebut memiliki gejala yang tidak biasa, akan tetapi ringan.

Dalam hal ini, dr. Angelique Coetzee mengatakan dia pertama kali diberitahu tentang kemungkinan varian baru ketika pasien di tempat praktek pribadinya di Pretoria memiliki gejala yang tidak masuk akal.

Baca Juga: Daftar Nama-nama Negara di Dunia yang Tertular Varian Baru COVID-19 Omicron, Sudah Masuk Asia?

Menurutnya, gejala yang dialami oleh pasiennya ini termasuk orang-orang muda dari berbagai latar belakang yang berbeda semua dengan kelelahan yang hebat dan seorang anak berusia enam tahun dengan denyut nadi yang tinggi.

Berbeda dari gejala varian Covid-19 sebelumnya, dalam kasus ini tak satupun dari mereka menderita kehilangan rasa atau bau, keduanya gejala yang sangat terkait dengan Covid-19 'tradisional'.

covidBaca Juga: Daftar Negara yang Telah Melaporkan Adanya Varian Baru COVID-19 Omicron

“Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya,” kata dr. Coetzee.

Kemudian, dia mengatakan pada 18 November 2021 lalu, ketika empat anggota keluarga semuanya dinyatakan positif Covid-19 dengan kondisi kelelahan, dia memberi tahu komite penasihat vaksin negara itu.

Dia mengatakan total sekitar 24 pasiennya telah dites positif Covid, dengan gejala Omicron. Dalam kondisi dunia yang sekarang sedang berjuang untuk menahannya dengan berbagai larangan perjalanan.

Baca Juga: Ceko Laporkan Kasus Varian Baru COVID-19 Omicron Masuk ke Negaranya

“Mereka kebanyakan adalah pria sehat yang muncul merasa sangat lelah dan sekitar setengah dari mereka bahkan belum menerima vaksin, masalah umum di Afrika Selatan dan di sebagian besar benua Afrika,” katanya.

Sebagaimana dikutip MEDIA BLITAR dari laman Mirror, ilmuwan Afrika Selatan mengatakan Omicron berada di balik peningkatan tajam kasus di provinsi Gauteng di negara itu.

Sejak muncul dan diresmikan pada pada Jumat 26 November 2021, sudah ada beberapa negara yang mengkonfirmasi kasus positif varian baru COVID-19 Omicron ini ditemukan di wilayahnya.

WHO juga mengkategorikan virus ini sebagai ‘varian yang harus diwaspadai’, dan menyebutkan bahwa varian itu kemungkinan lebih cepat menular dibanding varian lainnya.

Baca Juga: Varian Baru COVID-19 Muncul, Thailand Larang Masuk Pelancong dari Delapan Negara Afrika

 “Varian ini telah terdeteksi pada tingkat yang lebih cepat dibanding lonjakan infeksi sebelumnya, menunjukkan bahwa varian ini mungkin memiliki keunggulan dalam menyebarkan virus,” kata WHO dilansir dari laman resminya oleh MEDIA BLITAR, Sabtu 27 November 2021.

Selain itu di Inggris, pemerintah telah memasukkan beberapa negara Afrika selatan ke dalam daftar perjalanan merah, meskipun baru dugaan kasus yang telah dilaporkan di seluruh Eropa.

Ada dua kasus omicron yang dikonfirmasi di Inggris. Untuk itu, semua kedatangan internasional harus mengikuti tes PCR pada akhir hari kedua mereka di Inggris.

Baca Juga: Astrazeneca Teliti Dampak Varian Baru Omicron dengan Vaksin Buatannya, Solutifkah Cegah COVID-19 Jenis Ini?

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan kemarin malam ketika ia bersiap untuk menerapkan kembali langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran virus corona karena khawatir jenis baru dapat menghindari vaksin yang ada.

Lebih lanjut, Perdana Menteri mengatakan langkah-langkah sementara dan pencegahan akan ditinjau dalam tiga minggu, sementara para ahli vaksin Pemerintah akan ditugaskan untuk mempertimbangkan apakah akan memperpanjang suntikan booster ke semua yang berusia di atas 18 tahun.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler