Malaysia Buka Pariwisata Usai Lockdown, Disambut Antusias Turis: Terakhir Liburan Tahun Lalu

16 September 2021, 16:06 WIB
Ilustrasi Malaysia. /pexels/thilipenravekumar

MEDIA BLITAR - Pesawat pertama yang membawa turis mendarat di pulau Langkawi Malaysia pada hari Kamis, 16 September 2021 disambut meriah. Hal ini beriringan dengan peluncuran program untuk menghidupkan kembali sektor perjalanan yang sempat dibatasi akibat pandemi.

Seperti yang diwartakan Reuters, jika gelombang kunjungan pertama ada 159 pelancong dari ibu kota, Kuala Lumpur, tiba dengan penuh semangat untuk berlibur setelah selama berbulan-bulan diterapkan pembatasan skala nasional, sebagai bentuk upaya mengatasi kasus Covid-19 di ibu kota negara.

Terkenal dengan pantai, geopark, kehidupan burung, dan formasi batuan yang mengesankan, Langkawi, dengan sekelompok 99 pulau, sedang melaksanakan  uji kasus dalam upaya untuk memungkinkan pelancong domestik yang sudah divaksinasi untuk mengambil bagian dalam kegiatan liburan di bawah protokol kesehatan yang disepakati.

Baca Juga: Bukan karena Wabah Penyakit, Satu Juta Anak Nigeria Pilih Bolos Sekolah karena Ini

"Terakhir saya libuhan adalah tahun lalu. Jadi saya senang dan bersyukur bahwa pemerintah terbuka tentang hal itu dan kami bisa datang untuk bepergian," kata Beverly Tiew (42) dari Kuala Lumpur.

"Ini adalah kesempatan yang baik untuk membawa putri saya untuk liburan singkat karena dia telah tinggal di rumah, Anda tahu selama hampir dua tahun sekarang," ucap Hasan Kamil (58) menanggapi pelonggaran kunjungan wisata.

Baca Juga: Diduga Mengidap Gangguan Makan, Ibu Hamil ini Ngidam Minum Cairan Antiseptik

 Proyek ini mirip dengan Thailand, yang telah membuka pulau Phuket dan Samui untuk pengunjung yang telah lakukan vaksinasi, hingga memvaksinasi turis asing.

Sementara Malaysia, dikabarkan belum mengizinkan turis asing untuk lakukan kunjungan.

Langkawi, di Selat Malaka, awalnya tidak mengharapkan jumlah pengunjung yang besar, dengan target 400.000 orang pada akhir tahun, dan proyeksi mereka akan menghabiskan 165 juta ringgit ($39,66 juta).

Baca Juga: Pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri Ternyata Tak Mati, Muncul di Momen 11 September dan Sentil Afghanistan

Malaysia telah memvaksinasi lebih dari setengah dari 32 juta penduduknya terhadap COVID-19. Ini telah mencatat lebih dari 2 juta kasus dan lebih dari 20.000 kematian.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler