Kena Denda Korea Selatan karena Blokir Kustomisasi Android, Google Bayar $177

- 14 September 2021, 17:58 WIB
Ilustrasi google./Unsplash/Daniel Romero
Ilustrasi google./Unsplash/Daniel Romero /

MEDIA BLITAR - Regulator antimonopoli Korea Selatan telah mendenda Google Alphabet Inc (GOOGL.O) 207 miliar won ($ 176,64 juta) karena memblokir versi sistem operasi Android (OS) yang disesuaikan.

Korea Fair Trade Commission (KFTC) mengatakan pada hari Selasa, bila persyaratan kontrak Google dengan pembuat perangkat, merupakan penyalahgunaan posisi pasar dominannya yang membatasi persaingan di pasar OS seluler.

Sementara Google mengatakan, bahwa pihaknya bermaksud untuk mengajukan banding atas putusan tersebut, dengan mengatakan pihaknya mengabaikan manfaat yang ditawarkan oleh kompatibilitas Android dengan program lain, dan merusak keuntungan yang dinikmati oleh konsumen.

Baca Juga: Seorang Karyawan Ditodong Akses Data Kementerian Afghanistan oleh Taliban, hingga Google Lakukan Ini

"Keputusan KFTC sangat berarti karena memberikan peluang untuk memulihkan tekanan persaingan di masa depan untuk OS seluler dan pasar-pasar aplikasi," kata Ketua KFTC Joh Sung-wook, seperti yang dikutip dari Reuters.

KFTC mengatakan, jika Google menghambat persaingan dengan membuat produsen perangkat mematuhi tentang "perjanjian anti-fragmentasi (AFA)" saat menandatangani kontrak utama dengannya terkait lisensi toko aplikasi.

Di bawah AFA, produsen tidak dapat melengkapi handset mereka dengan versi Android yang dimodifikasi, yang dikenal sebagai "fork Android". Dan itu telah membantu Google memperkuat dominasi pasarnya di pasar OS seluler, kata KFTC.

Baca Juga: Google Maps, Gmail, dan YouTube Diblokir Hilang dari Peradaban di Jutaan Ponsel, Cek Daftar Sebelum Terlambat!

Berdasarkan putusan tersebut, Google dilarang memaksa pembuat perangkat untuk menandatangani kontrak AFA, yang memungkinkan produsen untuk mengadopsi versi OS Android yang dimodifikasi pada perangkat mereka.

Dalam satu contoh, Samsung Electronics Co Ltd (005930.KS) meluncurkan jam tangan pintar dengan OS yang disesuaikan pada tahun 2013 tetapi beralih ke OS yang berbeda setelah Google menganggap langkah tersebut sebagai pelanggaran AFA, kata KFTC. Menanggapi hal tersebut, pihak Samsung Electronics menolak berkomentar.

Halaman:

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x