Korban Banjir Jerman, Muncul dari Rumah Mereka ‘Seperti Hantu’

21 Juli 2021, 22:23 WIB
Banjir Bandang Jerman dan Belgia /Teguh Priyatno/Reuters

MEDIA BLITAR - Ketika Lara Tillmann bergegas membantu keluarganya di kota Insul, Jerman sehari setelah dirusak oleh banjir, dia menemukan orang-orang yang selamat dalam keadaan linglung muncul dari rumah "seperti hantu".

"Jalan-jalan semua hilang, mobil-mobil semua hilang, Anda harus berjalan mendorong tongkat di depan Anda, agar Anda tidak jatuh," katanya kepada Reuters TV, pada hari Rabu 21 Juli 2021.

Insul, merupakan sebuah desa berusia 750 tahun di wilayah pedesaan Eifel di Jerman Barat yang terkenal dengan jalur pendakian dan perbukitannya. Wilayah tersebut, menjadi salah satu yang terdampak cukup parah, ketika banjir menerjang. Peristiwa ini, dinilai menjadi bencana alam paling mematikan di negara itu, dalam lebih dari setengah abad.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Wanita Saudi Berjaga di Mekah Selama Ibadah Haji Berlangsung

"Orang-orang itu seperti hantu yang keluar dari rumah mereka, hanya mencoba melihat apakah tetangga mereka masih hidup, apakah orang tua masih ada, masih hidup, dan baik-baik saja," kata Tillmann, yang tinggal di Cologne, yang berlokasi 65 kilometer (40 mil) dari Insul.

Lebih dari 170 orang tewas dalam banjir di Jerman, termasuk 123 di distrik Ahrweiler.

Hampir seminggu setelah peristiwa terjadi, militer Jerman telah mendirikan jembatan sementara yang berlokasi di seberang sungai Ahr yang mengalir melalui pusat desa.

Baca Juga: Pagelaran Olimpiade Tokyo 2020 Munculkan Kasus Baru Covid-19, Warga Jepang Dihantui Rasa Khawatir

Jembatan abad pertengahan yang sebelumnya membentang di sungai, dikabarkan runtuh karena banjir. Hal ini membuat, penduduk tak bisa saling terhubung satu sama lain, termasuk orang tua, bibi, paman, dan kakek-nenek Tillmann, dari akses jalan dan kru yang membutuhkan bantuan.

“Pada hari-hari pertama tidak ada yang bisa sampai ke kami. Tidak ada pemadam kebakaran, tidak ada THW (awak bantuan), tidak ada orang,” kata Tillmann.

"Hari-hari pertama, benar-benar buruk," sambungnya.

Baca Juga: Usai Perang dengan Israel, Gaza Berduka Menandai Hari Raya Idul Adha

Pemerintah Jerman pada hari Rabu mengumumkan rencana untuk menyediakan hingga 200 juta euro bantuan darurat, untuk memperbaiki bangunan dan infrastruktur lokal, serta untuk membantu orang-orang dalam situasi krisis.

Tetapi pembangunan infrastruktur tersebut, diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan. Fokus utama kru darurat adalah menyediakan air bersih, makanan, dan tempat berlindung bagi para penyintas, sementara saluran listrik dan air diperbaiki dan puing-puing dibersihkan.

"Saya pikir waktu yang lebih baik hanya bisa dimulai lagi jika memungkinkan untuk mulai membangun kembali daripada menghancurkan segalanya," kata Tillmann.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler