Network
MEDIA BLITAR - Kembali, publik dihebohkan dengan viralnya seorang anggota Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) yang terlibat dalam skandal, dikenal dengan inisial Sertu DS. Kehadirannya dalam sorotan bukan hanya karena dugaan mangkir dari tugas, tetapi juga terlibat dalam perselingkuhan dengan lima atasannya di TNI AD. Tidak heran jika profil dan biodata sosoknya jadi incaran.
Kejadian ini membawa dampak serius bagi karir dan reputasi Sertu DS, yang akhirnya diamankan dan terancam Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Berikut adalah profil singkat tentang Sertu DS, Kowad yang kini tengah berada dalam pusaran kontroversi.
Profil Sertu DS: Kowad Bertugas di Pusziad
Sertu DS, seorang anggota Komando Wanita Angkatan Darat, memiliki tugas di Detasemen Zeni Tempur 8 Gawi Manuntung Kodam VI Mulawarman.
Bermarkas di Jalan Ahmad Yani, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ia berperan sebagai bagian dari satuan BA Pusziad.
Postur tubuh yang menarik menjadi sorotan, kemungkinan menjadi alasan terlibatnya dalam aksi perselingkuhan yang mencuat ke publik.
Kronologi Perselingkuhan dan Mangkir dari Tugas
Skandal ini bermula dari dugaan perselingkuhan Sertu DS dengan lima atasan di TNI AD, termasuk tiga Mayor, satu Lettu, dan satu Serka.
Suami Sertu DS mengetahui perselingkuhan tersebut, yang kemudian mengakibatkan Sertu DS melarikan diri dari satuan (Desersi Damai).
Ketika ditangkap oleh Deninteldam XII Tanjungpura, Sertu DS bersama seorang teman laki-laki di sebuah minimarket di Jalan S. Parman, Kelurahan Tanjung Puri, Kecamatan Sintang, Sintang, Kalimantan Barat, pada 20 September 2023.
Pelepasan Diri dan Pelarian ke Menpawah
Sertu DS melarikan diri ke daerah Menpawah dan tinggal selama 2 bulan terakhir bersama teman laki-laki berinisial AA di Pontianak.
Perselingkuhan yang terbongkar membawa dampak besar, tidak hanya bagi Sertu DS tetapi juga bagi kelima atasan yang terlibat. Nama mereka pun menjadi perbincangan di media sosial, menambah kompleksitas skandal ini.
Ancaman PTDH dan Dilema Antara Korban dan Pelaku
Saat ini, Sertu DS ditahan di Pomdam Jaya dan menghadapi potensi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) jika terbukti melakukan pelanggaran Tidak Hadir Tanpa Izin (THTI) dan perselingkuhan.
Beberapa pihak menilai Sertu DS sebagai pelaku pelanggaran, sementara di sisi lain, ia juga dianggap sebagai korban dalam aksi perselingkuhan ini. Kontroversi seputar peran dan dampak skandal ini masih terus bergulir di media dan masyarakat.
Skandal Sertu DS menciptakan gejolak di tubuh TNI AD, mengingat posisinya sebagai anggota Kowad yang terlibat dalam perselingkuhan dengan atasannya.
Dengan tuntutan PTDH yang mengancam, nasib karir Sertu DS kini bergantung pada proses hukum militer yang tengah berlangsung. Bagaimanapun, kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga disiplin dan etika di dalam institusi militer.***
