Network
MEDIA BLITAR – YouTuber Jerome Polin kini sudah kembali ke tanah air. Tentu bukan rahasia lagi bahwa Jerome merupakan salah satu mahasiswa akhir di Universitas Waseda, Jepang.
Influencer yang mahir di bidang matematika itu memiliki cita-cita menjadi Menteri Pendidikan.
Ia mengaku bahwa ingin turut berkontribusi untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Pria kelahiran 2 Mei 1998 itu juga memiliki bisnis makanan di Indonesia yang sudah memiliki banyak cabang di berbagai daerah.
Kepulangannya ke Indonesia tentu sekaligus untuk berkolaborasi dengan YouTuber tanah air.
Melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier, Jerome mengungkapkan bahwa dirinya kurang setuju dengan adanya konten yang menurutnya pembodohan.
“Definisikan dulu konten-konten pembodohan seperti apa?,” tanya Deddy Corbuzier pada Jerome
Ia pun menjawab ‘Prank Settingan’. Jerome mengaku bahwa konten-konten seperti itu.
“Aku pribadi kurang setujulah. Kalau dulu aku lebih keras lagi, kayak menentang banget. Tapi kalau sekarang kayak yaudahlah gitu asal nggak merugikan aja,” ungkap Jerome.
Baca Juga: Mantapu Jiwa! Jerome Polin Jadi Volunter Paralimpiade Tokyo 2020: Gak Ada Ruginya Nyobain Hal Baru
Secara pribadi, Jerome mengaku bahwa konten yang dibuat dan dikonsumsi oleh publik seharusnya memiliki nilai.
Hal ini karena netizen pastinya sudah meluangkan waktu, tenaga, serta kuota internet untuk bisa menonton video YouTube atau feed di Instagramnya.
“Kalau misalnya aku dapat uang tanpa giving back something a value entah itu hiburan atau motivasi, duit yang aku terima hasil apa gitu. Aku berusaha untuk menghibur juga tapi aku gak mau membodohi atau tidak memanipulasi,” ungkap Jerome.
Baca Juga: Jerome Polin Jalani Ibadah Ramadhan 1442 H di Jepang, Begini Suasana Buka Puasa Bareng
Jerome sendiri tidak ingin membumbui kontennya dengan sesuatu yang bersifat manipulatif.
“Misalnya kayak vlog gitu aku nggak mau memanipulasi kayak ‘Mah nanti sedih ya mah’, ‘Bro nanti kamu nangis ya bro’, aku nggak bisa. Dalam hatiku tuh udah pembodohan,” jelasnya.
Meskipun tidak ada niat untuk membodohi, dan tidak ada yang tau. Namun, Jerome mengaku dalam hati kecilnya ia yang paling mengetahui kebenaran konten yang dibuat.
***
