“berarti besok pas udah musim pemilu, temen2 yang tanah/tembok/pagar/halaman rumah atau komplek kalian ditaro poster caleg/capres sembarangan tanpa ijin, tolong diturunkan atau dicoret ramai-ramai yaa. Biar adil,” lanjut Arief Muhammad.
Aksi penghapusan mural yang memiliki nada kritik ini memang sedang gencar-gencarnya dilakukan baik aparat daerah ataupun polisi di masing-masing wilayah.
Baca Juga: Usai Bagi Ikoy-Ikoyan, Arief Muhammad Merasa Terganggu Banyak Netizen yang ‘Ngemis’
Kemunculan mural ini mulanya berkaitan karena kondisi masyarakat yang stress akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.
Beberapa mural yang ditulis oleh seniman jalanan, membawa narasi mengenai perasaan warga yang mengkritik situasi penanganan pandemi.
Salah satu mural yang cukup populer adalah mural yang ada di Solo yang bertuliskan 'Negaraku Minus Nurani' dan 'Orang Miskin dilarang Sakit'
Kabarnya mural-mural ini tersebar di berbagai kawasan Stabelan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.
Setelah unggahan itu diposting banyak netizen yang ikut berkomentar, hampir semua dari mereka setuju dengan pernyataan influencer @ariefmuhammad.
“Ruang publik hanya untuk publik,” komentar pengguna Instagram @muhhamadghani11.